Jumat, 15 Agustus 2025

Pilpres 2019

Pengamat Nilai Prabowo Perlu dan Penting Lakukan Pidato kebangsaan untuk Yakinkan Pendukungnya

"Pak Prabowo melakukan itu untuk popularitas, kemudian dalam usaha untuk meyakinkan para pendukungnya," ujarnya

WARTA KOTA/WARTA KOTA/Nur Ichsan
GERAK JALAN SEHAT - Ribuan Relawan Roemah Djoeang, mengikuti kegiatan jalan sehat yang dihadiri sejumlah tokoh seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan,, Fadli Zon, Titiek Soeharto, di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu (2/2/2019). Peserta gerak jalan sehat lalu bergerak ke kawasan Lapangan Banteng. WARTA KOTA/Nur Ichsan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai Calon Presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto perlu dan penting melakukan pidato kebangsaan jelang debat kedua, Minggu (17/2/2019) mendatang.

Karena melalui forum pidato tersebut, menurut Hendri Satrio, Prabowo bisa semakin menyakinkan pemilih terhadap dirinya melalui pemaparan visi, misi dan program-program kerjanya, jika terpilih nantinya.

Baca: Prabowo Berjanji Akan Naikkan Gaji Aparat Penegak Hukum Agar Tidak Bisa Disogok

"Pak Prabowo melakukan itu untuk popularitas, kemudian dalam usaha untuk meyakinkan para pendukungnya," ujar pendiri lembaga survei KedaiKOPI kepada Tribunnews.com, Jumat (15/2/2019).

Namun, bagi petahana Joko Widodo atau Jokowi, dia menilai tidak perlu, karena sudah memiliki banyak kesempatan langsung bertemu masyarakat untuk berinteraksi dan menjelaskan programnya.

"Jadi kalau Jokowi memberikan pidato kebangsaan lagi sebagai seorang presiden, boleh-boleh saja. Tapi efektivitasnya tidak sebesar Capres atau parpol lain," jelas Hendri Satrio.

Meskipun demikian, kata dia, penting peran media massa dalam meneruskan dan mempromosikan isi pidato Kebangsaan Prabowo itu kepada publik.

Baca: Muncul Ajakan di Medsos Boikot Bukalapak, Gus Nadir: Aku Khawatir Sang Pemberi Rezeki Murka

Sehingga akan banyak masyarakat yang akan mendengarkannya. Tidak hanya mereka yang berada di lingkar Capres saja.

"Kalau pidato kebangsaan tidak diamplifikasi, tidak dipromosikan dan dipopulerkan ya yang dengar hanya orang-orang yang dengarkan adalah mereka yang pasti memilih Prabowo, sudah pasti yang pilih Jokowi," tegas Hendri Satrio.

Karenanya perlu, kemampuan untuk mengamplifikasi atau memviralkan visi, misi dan program itu kepada masyarakat.

Selain itu dia memberikan catatan, agar konten pidato kebangsaan itu benar-benar memberikan banyak manfaat buat publik.

Prabowo akan memberikan pidato kebangsaan di Grand Ballroom Hotel Po, Semarang, Jumat (15/2/2019) sore.

Dalam pidatonya itu Prabowo akan mengangkat isu yang sesuai dengan salah satu tema debat kedua, yakni swasembada energi, pangan dan air.

Pidato kebangsaan diawali dengan pemaparan visi misi Indonesia Menang oleh Wakil Ketua Partai Gerindra Sugiono.

Kemudian mantan staff khusus Menteri PUPR 2005-2009 sekaligus anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Suhendra Ratuprawiranegara akan berbicara soal infrastruktur.

Baca: Benarkah Prabowo Sebut Nabi Musa Sulaiman saat Singgung Korupsi? Ini Kutipan Utuhnya

Setelah itu dilanjutkan pemaparan mengenai isu Pangan dan Energi oleh penggiat energi terbarukan Aria Witoelar.

Pidato kebangsaan tersebut termasuk dalam rangkaian kegiatan Prabowo selama di Jawa Tengah.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan