Pilpres 2019
Temuan Puskapol UI: Dua Tim Pemenangan Gunakan Politik Identitas
Direktur Puskapol UI, Aditya Perdana menjelaskan Politik Identitas juga digunakan untuk menyerang kubu lawan.
Penulis:
Amriyono Prakoso
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) menemukan fakta bahwa kedua tim pemenangan pasangan capres-cawapres menggunakan Politik Identitas dalam menggaet suara.
Direktur Puskapol UI, Aditya Perdana menjelaskan Politik Identitas juga digunakan untuk menyerang kubu lawan.
"Tujuannya, untuk memenangkan perang siber, mempengaruhi opini publik, serta menangkal serangan kampanye dari pihak lawan," jelasnya saat diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (2/3/2019)
Penyebab masih tingginya Politik Identitas, tidak lain karena polarisasi politik pada 2014 dan juga Pilkada Jakarta 2017. Selain itu, keserentakan pemilu presiden dan legislatif yang meminggirkan isu-isu lokal dan partai politik.
Baca: Dikabarkan Punya Banyak Utang Setelah Olga Syahputra Meninggal, Billy Syahputra Angkat Bicara
Alasan lain, terlalu panjangnya masa kampanye dan pengelolaan isu pada konten masing-masing tim pasangan calon di media sosial.
"Jika dilihat, lebih dalam, kedua kubu dapat dikategorikan sebagai pihak pelaku dan korban dalam satu waktu dan sebagai penerima manfaat sekaligus dirugikan oleh konten kampanye tersebut," ucap dia.
Baca: Menilik Pesta Mewah Pernikahan Reino Barack dan Syahrini, Dibocorkan Vendor
Baca: Mbak You Sebut Syahrini Tak Rebut Reino Barack dari Luna Maya: Karena Ada Kesempatan