Rabu, 10 September 2025

Pilpres 2019

PDIP Sindir PSI: 'Odong-odong' Jangan Ngajarin

Masinton menganggap, sindirian Grace itu hanya mencari sensasi. Bahkan, ia mengaku malas mengomentari hal itu.

Fransiskus Adhiyuda
Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu turut merespons sindiran Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie terkait partai nasionalis yang membiarkan maraknya peraturan daerah diskriminatif seperti perda-perda berbasis agama.

Masinton menganggap, sindirian Grace itu hanya mencari sensasi. Bahkan, ia mengaku malas mengomentari hal itu.

"Komentarin yang odong-odong gitu menurut saya tidak pas juga ya. Jadi, namanya juga lagi mencari sensasi," kata Masinton saat ditemui di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2019).

Anggota DPR RI komisi III ini mengatakan, soal memperjuangkan nasionalisme, kebhinekaan serta pluralisme sudah dilakukan PDI Perjuangan sejak dulu.

Baca: Usai Dilepas Persib Bandung, Mario Gomez Siap Kembali Melatih Klub Asia Tenggara

Bahkan, kata Masinton, PDI Perjuangan telah teruji sejak masa orde baru hingga sekarang dalam memperjuangan hal tersebut.

Ia lantar menyindir PSI layaknya mobil odong-odong yang mengajari mobil truk besar berkecepatan tinggi.

"Kita itu sudah di uji waktu dan sejarah. Jadi odong-odong jangan ngajarin truk juggernaut berlari melaju," cetus Masinton.

Meski begitu, ia menyebut, jika peryataan Grace itu tak mengganggu soliditas Koalisi Indonesia Kerja (KIK) Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

"Enggak pernah kami anggap," katanya.

Masinton bahkan menyebut, masuknya PSI di Koalisi Jokowi-Ma'ruf sebagai penghibur di pertandingan.

"Ya cuman dianggap cheerleaders aja," tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PSI Grace Natalie, menyindir PDI Perjuangan dan Partai Golkar soal soal maraknya peraturan daerah diskriminatif seperti perda-perda berbasis agama.

Pasalnya, berdasarkan hasil penelitian justru PDI Perjuangan dan Partai Golkar yang terlibat aktif merancang, mengesahkan, dan menerapkan 58 Perda Syariah di seluruh Indonesia.

“Silakan baca 'The Politics of Shari'a Law' yang ditulis Michael Buehler, Guru Besar Ilmu Politik Nothern Illinois University, yang dari penelitiannya menyimpulkan bahwa PDI Perjuangan dan Golkar terlibat aktif dalam merancang, mengesahkan, dan menerapkan 58 Perda Syariah di seluruh Indonesia. Penelitian Robin Bush juga menyimpulkan hal yang sama,” ucap Grace dalam pidato politik berjudul “Beda Kami, PSI dengan Partai Lain” di Festival 11 di Medan, Sumatra Utara, Senin (11/3/2019).

Grace mengatakan, PSI sebetulnya tidak perlu berdiri jika partai-partai nasionalis lain mengerjakan pekerjaan rumah mereka.

PSI merupakan partai yang sejak awal lantang menyuarakan penentangan terhadap peraturan diskriminatif seperti perda-perda agama.

"Ironisnya, partai nasionalis yang saat ini duduk di DPR justru yang berperan aktif dalam megeluarkan perda-perda diskriminatif," tandas Grace Natalie.

Lebih lanjut, PSI juga menyampaikan kritik kepada partai politik lama yang enggan bersikap ketika rumah ibadah ditutup secara paksa.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan