Senin, 8 September 2025

Pilpres 2019

BPN Prabowo-Sandi Sebut Konsentrasi DPT Invalid Terbanyak Berada di Jatim, Jateng, dan Yogyakarta

Agus Maksum menyebut ada tiga provinsi yang memiliki angka terbanyak konsentrasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) invalid atau tidak benar.

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Rizal Bomantama
Tim IT (Informasi dan Teknologi) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Agus Maksum saat jadi pembicara dalam diskusi DPT Pilpres Kredibel atau Bermasalah di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Informasi dan Teknologi (IT) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Agus Maksum menyebut ada tiga provinsi yang memiliki angka terbanyak konsentrasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) invalid atau tidak benar berdasarkan temuan mereka.

Dari 17,5 juta hasil temuan mereka, Agus mengatakan paling banyak berada di Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.

Baca: Apakah Hobi Berswafoto di Lokasi Bencana Bisa Jadi Tanda Gangguan Mental? Ini Penjelasannya

“Jawa Timur paling banyak konsentrasinya ada di Kabupaten Bangkalan, Sampang, Mojokerto, Probolinggo, Tulungagung hingga ke Jawa Tengah seperti Klaten dan Sragen,” ujar Agus Maksum dalam diskusi “DPT Pilpres Kredibel atau Bermasalah” di Kantor Seknas Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2019).

Baca: Kasus Perampokan di Jakarta Pusat: Empat Remaja Jadi Korban

“Termasuk Yogyakarta juga parah berdasarkan temuan kami,” tambahnya.

Agus menjelaskan bahwa DPT invalid itu terkait dengan tak wajarnya jumlah penduduk yang lahir di tiga tanggal yaitu 31 Desember, 1 Januari, dan 1 Juli.

“Bahkan ada temuan kami dalam 1 tempat pemungutan suara (TPS) di Jatim ada 228 orang yang lahir di tanggal 1 Januari,” ungkapnya.

Baca: Joko Driyono yang Setujui Gusti Randa Jadi Plt Ketum PSSI

Karena itu Agus mengatakan KPU RI tak dapat mengelak lagi dan diharapkan segera membereskan masalah tersebut dengan menerjunkan tim verifikasi ke lapangan.

“Saya bertanggung jawab atas data ini,” katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan