Jumat, 15 Agustus 2025

Pilpres 2019

Peneliti LSI: Jokowi-Maruf Rugi Jika Wong Cilik dan Warga Minoritas Banyak Golput pada 17 April

Ikrama mengatakan, dari kalangan minorotas, Jokowi-Ma'ruf memiliki keunggulan suara dengan selisih 68,7 persen dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Peneliti LSI Denny JA, Ikrama Masloman dalan rilis 'Siapa Dirugikan Golput: Jokowi atau Prabowo?' di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (19/3/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA Ikrama Masloman menyebut, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin paling dirugikan, jika kalangan minoritas dan wong cilik banyak yang tak menggunakan hak suara (golput) saat Pilpres 2019.

Hal itu disampaikannya dalam dalan rilis 'Siapa Dirugikan Golput: Jokowi atau Prabowo?' di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (19/3/2019).

"Capres dan cawapres nomor urut 01 dirugikan, karena margin kemenangannya lebih besar di segmen wong cilik dan minoritas," ujar Ikrama Masloman.

Ikrama mengatakan, dari kalangan minorotas, Jokowi-Ma'ruf memiliki keunggulan suara dengan selisih 68,7 persen dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca: Kelabuhi Polisi, Dua Pencuri Motor Ini Pura-pura Jadi Pasien Puskesmas

Setidaknya, ada dua alasan mengapa golput bisa saja terjadi pada pemilih minoritas.

Pertama, pemilih tidak berada di hari pencoblosan, karena waktunya berdekatan dengan libur nasional Wafat Isa Almasih.

Selain itu, pemilih minoritas bisa saja merasa tidak aman dan memilih ke luar negeri.

Sementara, jika kalangan wong cilik banyak yang memilih golput.

Ikrama mengatakan, Jokowi-Ma'ruf memiliki margin kemenangan sebesar 36,3 persen.

Hasil survei menunjukkan tiga alasan terjadinya golput di kalangan wong cilik.

Pertama, pemilih yang tidak terbiasa menggunakan teknologi dan media massa, tidak mendapat informasi mengenai hari pemilihan.

Kedua, pemilih wong cilik merasa rugi jika harus melepaskan upah harian demi mendatangi tempat pemungutan suara.

"Ketiga, tidak dapat menggunakan hak suara karena masalah administrasi," jelasnya.

Diketahui, data didapat dari survei yang digelar 18-25 Februari 2019.

Sebanyak 1.200 responden yang dipilih dengan multistage random sampling.

Metode pengumpulan data dengan wawancara tatap muka. Margin of error survei ini 2,9 persen

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan