Pilpres 2019
Ray Rangkuti Sebut Kubu Jokowi dan Prabowo Sulit Rebut Suara Undecided Voters
Ray Rangkuti melihat kedua pasangan calon presiden sudah tidak mungkin mengambil suara kelompok undecided voters
Penulis:
Seno Tri Sulistiyono
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti melihat kedua pasangan calon presiden sudah tidak mungkin mengambil suara kelompok undecided voters atau orang yang belum menentukan pilihan hingga ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Menurut Ray Rangkuti dari 5 bulan masa kampanye yang sudah berjalan, tidak terlihat adanya perpindahan pemilih.
Baca: 7 Kuliner Ekstrem yang Ada di Indonesia, Mulai dari Ulat Sagu hingga Rempeyek Serangga
"Kampanye sudah 5 bulan, mereka diyakinkan tapi perpindahan memilih ke A atau B tidak kelihatan. Jadi bisa dibayangkan, mereka diyakinkan 5 bulan, tidak bergeser," ujar Ray Rangkuti dalam diskusi di Jakarta, Senin (25/3/2019).
Baca: Pernikahannya Digelar Sederhana, Aktor Fauzan Nasrul Umumkan Kelahiran Anak Pertama, Selamat!
Menurut Ray Rangkuti, hal tersebut terlihat dari hasil survei yang dilakukan beberapa lembaga survei, dimana jumlah undecided voters semuanya hampir sama yaitu 13 persen dan tidak berubah bulan ke bulan.
"Dugaan saya, kalau bisa diambil itu hanya 3 persennya, 10 persennya militan enggak mau milih," kata Ray Rangkuti.
Baca: Jelang Comeback RM dkk, Ini Daftar Album BTS serta Lagu di Dalamnya, Mana Favoritmu?
Ray Rangkuti melihat, pendukung Jokowi dan Prabowo bersifat militan, dimana kubu 01 meningkat sebanyak 88 persen dan 02 juga meningkat sampai 88 persen, tetapi di kelompok undecided voters juga mengalami kenaikan.
"Politik kita memang militan. Jadi sulit mempengaruhi undecided voters ini," ucap Ray.