Selasa, 19 Agustus 2025

Pilpres 2019

TKN: Tidak Ada yang Salah dari Ajakan Jokowi Agar Masyarakat Berbaju Putih ke TPS

"Tidak ada yang salah dengan ajakan untuk berbaju putih," tegas politikus Golkar ini.

Eri Komar Sinaga/Tribunnews.com
Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak ada yang salah dari ajakan Capres 01 Joko Widodo (Jokowi) kepada masyarakat untuk berondong-bondong pilih dirinya dengan KH Ma'ruf Amin yang menggunakan baju putih.

Demikian juga atas ajakan berbondong-bondong berbaju putih ke TPS, pada 17 April mendatang.

Demikian menurut Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily kepada Tribunnews.com, Rabu (27/3/2019).

"Tidak ada yang salah dengan ajakan untuk berbaju putih," tegas politikus Golkar ini.

Anggota DPR RI ini menilai, ajakan Jokowi adalah hal yang biasa saja.

Baca: ‎BPN Nilai Ajakan Jokowi Kenakan Baju Putih ke TPS akan Picu Konflik

Bahkan kata Ace, lebih simpatik agar masyarakat datang ke TPS dengan hati yang putih bersih.

"Masa memakai baju putih mengajak bentrokan sih?

Putih kan simbol pikiran yang penuh dengan kejernihan dan diliputi kebersihan hati," jelas Ace.

Sementara itu, Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak menilai ajakan Jokowi kepada masyarakat saat berkampanye di Dumai untuk datang ke TPS meneganakan baju putih sangat berbahaya.

Hal itu menurut Dahnil berpotensi memecah belah masyarakat.

"Ketika menyoblos prinsipnya dan aturannya tidak boleh mengenakan simbol-simbol tertentu yang berasosiasi pada calon tertentu, ajakan itu jelas adalah ajakan yang berbahaya yang bisa menyebabkan perpecahan pada saat pencoblosan nanti," kata Dahnil saat dihubungi, Rabu, (27/3/2019),

Apa yang disampaikan Jokowi saat berkampanye di dumai tersebut, menurut Dahnil menandakan bahwa Capres petahana tidak memahami aturan. Salah satunya aturan larangan menggunakan simbol-simbol tertentu saat pencoblosan.

"Dan perlu dicatat ajakan beliau agar pendukungnya mengenakan baju putih ketika mencoblos,mencerminkan beliau tidak memahami aturan," katanya.

Dahnil meminta kepada Jokowi untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dan berpotensi menimbulkan perpecahan di masyarakat.

"Jadi stop mengeluarkan statement yang memecah belah," pungkasnya.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan