Rabu, 1 Oktober 2025

Pilpres 2019

Ferdinand Hutahaean: Jokowi Perlu Bertemu Prabowo untuk Sejukkan Suasana

Silaturahmi antara Jokowi dengan Prabowo, kata dia, pasti akan menyejukkan masing-masing pendukung di akar rumput.

Danang Triatmojo
Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutahaean 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Divisi Advokasi dan Bidang Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap menemui Calon Presiden Prabowo Subianto.

Pertemuan itu menurut dia, bisa berlangsung setelah Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan bertemu Prabowo.

"Setelah Luhut, adalah baik jika Jokowi juga bertemu dengan Prabowo," ujar anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ini kepada Tribunnews.com, Senin (22/4/2019).

Silaturahmi antara Jokowi dengan Prabowo, kata dia, pasti akan menyejukkan masing-masing pendukung di akar rumput.

"Ini pasti akan mampu menurunkan tensi politik. Sehingga kita bisa melihat pengumuman pemenang Pilpres dalam suasana tenang dan damai," jelas Ferdinand Hutahaean.

Baca: Real Count Vs Quick Count, Mana yang Benar? Saksikan Malam ini di AIMAN Kompas TV, Ini Linknya

Baca: Fadli Zon Tak Lolos ke Senayan? Yunarto Wijaya Beberkan Fakta Berikut Ini

Baca: Rencana Pemulangan Habib Rizieq Jika Jokowi Menang Pilpres, Kuasa Hukum: Kapitra Klaim Sepihak

Dia menilai pengutusan Luhut, akan membuka pintu komunikasi dengan Prabowo.

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto didampingi Amien Rais menyampaikan pidato politiknya di hadapan para pendukungnya dalam acara Syukuran Kemenangan Indonesia di Kartanegara, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019). Pada pidatonya Prabowo meminta kepada para pendukungnya untuk ikut menjaga formulir C1 di setiap kecamatan. Tribunnews/Jeprima
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto didampingi Amien Rais menyampaikan pidato politiknya di hadapan para pendukungnya dalam acara Syukuran Kemenangan Indonesia di Kartanegara, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019). Pada pidatonya Prabowo meminta kepada para pendukungnya untuk ikut menjaga formulir C1 di setiap kecamatan. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

"Yang dilakukan Jokowi mengutus Luhut adalah untuk membuka jalur komunikasi, pintu komunikasi dengan Prabowo," ucapnya.

Karena Ferdinand Hutahaetan beranggapan, bisa saja Prabowo belum bisa menerima, jika Jokowi yang langsung bertemu.

"Mungkin saja kalau Jokowi yang langsung turun, belum tentu Prabowo bisa buka komunikasi serta merta akibat kerasnya konstestasi Pilpres kita," jelas Ferdinand Hutahaean.

Untuk itu dia menilai, dibukanya pintu komunikasi melalui Luhut patut diapresiasi dalam rangka menjaga keutuhan bangsa ini pasca-Pilpres 2019.

Hanya saja dia memberikan catatan, tidak boleh ada dalam pertemuan tersebut lobi-lobi atau tawar-menawar antara kedua belah pihak.

"Harus murni dalam rangka silaturahmi untuk bangsa, agar tidak terjadi konflik dan perpecahan akibat konstestasi pilpres ini," tegasnya.

Luhut menjadi orang yang diutus Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bertemu dengan capres Prabowo Subianto.

Menteri Koordinator Kemaritiman, Jend. TNI. Purn. Luhut Binsar Pandjaitan berikan arahan kepada masyarakat Banyuwangi untuk ciptakan Start Up, di Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (29/3/2019).
Luhut Binsar P. (Istimewa)

Luhut mengaku belum sempat bertemu dengan Prabowo, tetapi sudah berbicara cukup panjang melalui sambungan telepon secara langsung.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved