Pilpres 2019
Mahfud MD Jawab Said Didu soal Provinsi 'Garis Keras' yang Disebut Menangkan Prabowo-Sandi
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, memberikan klarifikasinya terkait ucapannya soal provinsi 'garis keras' dalam wawancara di Metro TV.
Editor:
Noorchasanah A
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, memberikan klarifikasinya terkait ucapannya soal provinsi 'garis keras' dalam sebuah wawancara di Metro TV beberapa waktu lalu.
Karena ucapannya soal 'garis keras' tersebut kemudian muncul sejumlah protes dari warganet yang merasa tersinggung.
Saat menuliskan cuitan kegiatan akhir pekannya di Yogyakarta, Minggu (28/4/2019), Mahfud pun menerima sejumlah protes keberatan warganet.
"Di daerah Pakem, dekat Kaliurang, Yogya ada kedai Kopi Klothok.
Yg tersedia di sana bkn hanya kopi tapi jg masakan2 tradisional yg enak.
Pagi2 tadi sarapan bersama dua dosen muda FH-UGM Prof. Eddy OS Hiariej dan Dr. Zainal Arifin "Uceng" Mochtar di Kopi Klothok," tulisnya pada cuitan awal.
Pantauan TribunSolo.com, sejumlah warganet bukannya menanggapi soal kegiatan Mahfud.
Melainkan mempertanyakan maksud ucapan Mahfud soal 'garis keras'.
Satu di antaranya adalah sahabatnya sendiri, Muhammad Said Didu, yang mengaku berasal dari Sulawesi Selatan.
"Mohon maaf prof @mohmahfudmd, saya berasal dari Sulsel, mhn jelaskan indikator yg prof gunakan sehingga menuduh orang Sulsel adalah orang2 garis keras agar jadi bahan pertimbangan kami."