Bagaimana Bacaan Takbir yang Benar dalam Islam?
Bacaan takbir (Allahu Akbar) dalam shalat ada dua macam, yaitu Takbiratul Ihram dan Takbir Intiqal/Intiqalat.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang jamaah salat menanyakan mengapa imam yang memimpinnya salat dalam setiap gerakan salat yang biasanya dibacakan takbir umpamanya ruku dan sujud, hanya melafazdkan "Allah" bukan "Allah Akbar".
Bagaimana Islam mengaturnya? H Mawardi AS, Ketua MUI Lampung menjelaskan bacaan takbir (Allahu Akbar) dalam shalat ada dua macam, yaitu Takbiratul Ihram dan Takbir Intiqal/Intiqalat.
1. Takbiratul Ihram yaitu takbir di awal shalat (memulai shalat). Hukumnya wajib, tidak boleh tidak, karena ia termasuk rukun shalat.
"Tidaklah sholat seseorang itu menjadi sempurna sampai ia berwudhu dengan benar, lalu berkata Allohu Akbar" (HR Thabrani)
Dalam hadits riwayat Ahmad dan Hakim disebutkan bahwa Rasulullah SAW mengangkat suaranya dalam takbir sehingga terdengar oleh orang-orang yang makmum dibelakangnya.
Rasulullah SAW bersabda, "Apabila imam mengucapkan Allohu Akbar, maka katakanlah Allohu Akbar" (HR Ahmad dan Baihaqi).
2. Takbir Intiqal/Intiqalat yaitu takbir ketika berpindah gerakan shalat, dari berdiri ke ruku, bangkit dari ruku, hendak sujud, bangkit dari sujud, dan seterusnya.
Hukumnya sunah, tidak wajib, dan bukan rukun shalat. Tidak ada keterangan yang mewajibkannya, kecuali jika dia seorang imam (dalam shalat berjamaah).
Jumhur (mayoritas) ulama -termasuk Abu Hanifah, Malik, dan asy-Syafi'i - berpendapat, takbir intiqal sunnah, tidak wajib. Imam Ahmad berpendapat takbir intiqal wajib.
Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah Saw tidak memerintahkan takbir intiqal, hanya mewajibkan takbiratul ihram.
"Jika kamu berdiri shalat maka bertakbirlah, kemudian bacalah Al - Quran yang mudah bagimu, kemudian ruku'lah sehingga kamu bertuma'ninah dalam keadaan ruku', kemudian bangkitlah sehingga kamu beri'tidal dalam keadaan berdiri, kemudian sujudlah sehingga kamu bertuma'ninah dalam keadaan sujud, kemudian bangkitlah sehingga kamu bertuma'ninah dalam keadaan duduk. Lakukanlah hal itu dalam seluruh shalatmu." (HR. Bukhari dan Muslim).
Takbir di setiap gerakan shalat hukumnya wajib bagi seorang imam sebagai "pemberitahuan" atau "komando" bagi para makmum untuk beralih gerakan shalat.
Dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah shalat mengimami para sahabat. Ia bertakbir tiap kali turun dan bangun. Ketika selesai ia berkata: Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling mirip dengan shalat Rasulullah SAW.
Jadi, takbik yang sempurna yakni Allah Akbar, dan itu tuntunan ibadah, dan jelas sebagai umat Nabi Muhammad SAW harus mengikuti bacaan dan gerakan sesuai tindakan rosul. Sehingga kalau tidak sesuai tidak benar.
Punya pertanyaan seputar Islam dan Ramadhan? Anda dapat bertanya dan berkonsultasi langsung ke Konsultasi Islami oleh Ust. Zul Ashfi, S.S.I, Lc
Kirim pertanyaan Anda ke konsultasi@tribunnews.com
Untuk lebih lanjut kunjung Rubrik Konsultasi Islami Tribunnews.com
-
Menangis saat Minta Maaf, Sukmawati: Saya Tidak Ada Niat Menghina Umat Islam Indonesia
-
Sukmawati: Saya Putri Bung Karno, Tak Mungkin Menghina Umat Islam Indonesia
-
Terisak, Sukmawati Soekarnoputri: Saya Minta Maaf kepada Umat Islam
-
Ketua PWNU Jatim Menilai Puisi Sukmawati Melukai Umat Islam
-
Ketua DPP PDIP: Hubungan Islam dan Bung Karno Sangat Erat Sekali