Cuaca Dingin Tak Halangi Sari Mengais Rezeki di Desa Tertinggi Pulau Jawa
Disaat sebagian warga desa lainnya masih bersembunyi dibalik selimut, Sari (26) sudah berada di
Penulis:
Theresia Felisiani
Editor:
Dewi Agustina

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO - Hari sudah pagi, waktu menunjukkan pukul 03.00 WIB, tapi matahari belum menunjukkan hangatnya dan gelap masih menaungi desa tertinggi di Pulau Jawa, Desa Wisata Sembungan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Disaat sebagian warga desa lainnya masih bersembunyi dibalik selimut, Sari (26) sudah berada di Pos Sikunir, tempat paling terkenal seantero Dieng dimana menyuguhkan panorama sunrise yang menakjubkan. Dan dari sana kita bisa melihat tiga gunung sekaligus, yakni Gunung Slamet, Sindoro dan Sumbing.
Ya, pagi itu udara di Dieng sangat dingin, pasalnya desa ini memiliki ketinggian sekitar 2.300 meter dari permukaan laut. Meski Sari merupakan warga asli Desa Sembungan, suhu udara berkisar 15 derajat celcius tetap dirasa dingin.
Berbalut jaket tebal yang membungkus badannya, Sari membuka warung kecilnya, dan menata barang-barang dagangan seperti makanan, minuman, gorengan, kaos, sarung tangan, topi dan kupluk serta melayani para wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang ingin melihat sunrise di Gunung Sikunir.
"Kopi mbak, mas, opo teh anget dulu sebelum naik ke Sikunir," ucap Sari menawarkan dagangannya ke para pelanggan.
Di warung kecil berukuran 4x3 meter beratapkan genteng dan berdinding bilik bambu ini, sejak enam tahun lalu, Sari berjualan agar dapur rumahnya masih bisa mengepulkan asap.
Meski harus merasakan dinginnya suhu udara yang menusuk tulang, badan menggigil dan bulu merinding, Sari tetap menjalani usahanya itu dengan tekun.
Bagi perempuan berjilbab tersebut, bangun dini hari lalu bergegas dari rumahnya menuju ke warung yang berjarak sekitar 2 km ini telah menjadi rutinitas dan tidak pernah dijadikan beban hidup.
"Ya ini semua buat tambahan biaya dapur, suami saya hanya kerja tani. Dan anak kami ada dua. Jadi ya buka warung dini hari ditemani udara dingin sudah biasa," ucap perempuan berjilbab tersebut.
Dikatakan Sari, per harinya penghasilan dari warung sangatlah tidak menentu. Biasanya warung ramai dikunjungi saat acara libur sekolah, libur akhir tahun, weekend, dan saat acara festival Dieng. Sementara hari-hari biasa, hanya ada beberapa pelanggan yang mampir di warungnya.
Seperti diketahui, dataran tinggi Dieng merupakan destinasi wisata alam yang sangat indah. Pasalnya, Dieng dikelilingi dengan gunung dan perbukitan yang mayoritas ditanami dengan kentang.
Untuk bisa menikmati Golden Sunrise di Gunung Sikunir, para wisatawan harus datang dini hari dan per orangnya cukup membayar tiket seharga Rp 4.000. Melalui tiket itu, wisatawan tak hanya bisa menikmati satu obyek wisata saja melainkan beberapa obyek wisata lainnya seperti Telaga Cebong, Air Terjun Sikarim, dan Goa Gunung Pakuwojo.