Niat Menjala Ikan yang Didapat Justru Anak Buaya
Tangan Sahal sedikit tergores karena harus menahan buaya yang terus berontak.
Laporan Wartawan Pos Belitung, Edi Yusmanto
TRIBUNNEWS.COM, BELITUNG - Sahal (26) panik. Tali nilon untuk menarik jala ikan yang ditebarnya di air payau Gunung Sadai, Desa Juru Seberang Tanjungpandan, Rabu (10/7/2013), tiba-tiba terasa berat.
Awalnya, ia menduga ada ikan besar yang tertangkap. Namun, semua berubah, ketika empasan dalam jala memerlihatkan gerakan tidak biasa. Ternyata, ada buaya kecil berukuran panjang sekitar 1,2 meter di dalam jalanya.
Karena kebingungan, Sahal mencoba menarik sendiri jalanya ke daratan. Warga Desa Juru Seberang Tanjungpandan, sempat terdiam sesaat melihat anak buaya.
Ia tidak tahu harus berbuat apa. Akhirnya, Sahal memberanikan diri untuk menangkap buaya yang terus berontak di dalam jala.
"Ini yang pertama, takut ada juga. Tapi coba-coba saja, daripada dibiarkan buayanya," kata Sahal kepada Pos Belitung (Tribun Network), Kamis (11/7/2013).
Tangan Sahal sedikit tergores karena harus menahan buaya yang terus berontak. Karena tidak mampu membawa buaya sendirian, Sahal memutuskan untuk tidak melepaskan buaya dari dalam jala. Ia memilih menghentikan menjala ikan dan kembali pulang.
"Langsung pulang. Sakit dikit tangan. Buaya kecilnya berontak terus," ungkap Sahal.
Di rumah, buaya kecil ini kemudian diletakkan Sahal di dalam sebuah bak besar berisi air. Tangan dan kaki buaya diikat. Sementara, mulut buaya dibiarkan terbuka.
"Beri makan ikan saja, sudah cukup," ujar Sahal.
Saat ini buaya tersebut sudah dijual Sahal kepada warga yang berminat. Sebab, Sahal tidak tahu harus membawa buaya kecil itu ke mana.
"Tadi dibeli orang. Jadi saya tidak tahu mau di kemanakan sama orang itu," tutur Sahal. (*)