Senin, 3 November 2025

Polres Garut Amankan Konvoi Kendaraan Warga Jerman

Sekitar dua puluh warga Jerman yang tengah melakukan perjalanan keliling dunia menggunakan sepuluh kendaraan besar

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto Polres Garut Amankan Konvoi Kendaraan Warga Jerman
NET
ILUSTRASI

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Sekitar dua puluh warga Jerman yang tengah melakukan perjalanan keliling dunia menggunakan sepuluh kendaraan besar diamankan di Mapolres Garut, Sabtu (20/7/2013). Konvoi kendaraan ini digiring dari sejumlah jalan raya di Garut ke Mapolres Garut, sekitar pukul 14.00.

Brigitte (48), peserta penjelajahan keliling dunia ini, mengaku tidak mengerti alasan konvoi mereka dihentikan polisi, padahal memiliki surat perizinan lengkap, termasuk visa dan paspor. Konvoi kendaraan mereka pun, ucapnya, tidak menyalahi aturan lalu lintas.

"Kami menggunakan kendaraan ini lewat jalan darat dan laut, dari Dortmund di Jerman dan sampai ke Indonesia. Kami melewati banyak negara, termasuk yang berkonflik, tetapi baru kali ini kami dihentikan polisi selama sekarang," kata Brigitte di Mapolres Garut, kemarin.

Menurut Brigitte, dari Jerman, dia dan tim lainnya berkonvoi melewati sejumlah negara, di antaranya Turki, Mesir, Georgia, Iran, Pakistan, India, Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Konvoi ini melakukan start  Agustus 2011 dengan titik pertemuan di Georgia. Mereka pun tidak mendapat hambatan berarti selain cuaca.

Brigitte mengatakan hanya melintasi Garut sebab mereka telah mengunjungi Ciater, Tangkubanparahu, dan berbelanja di Bandung. Titik pemberhentian selanjutnya adalah Banjar dan Yogyakarta.

"Kami ingin mengunjungi kuil besar (Borobudur, Red) itu. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke Bali, Timor Timur, dan Australia. Di sana nanti akan ada yang melanjutkan ke Amerika atau pulang ke Jerman," kata Brigitte, yang mengemudikan mobil besarnya dengan pacarnya, Ulrich (50).

Peserta lainnya, Christine (27), mengatakan, kegiatan keliling dunia ini diikuti 40 peserta asal Jerman dengan 20 kendaraan yang dapat menopang kehidupan mereka selama perjalanan.

"Kami tidur di mobil, makan bersama saat istirahat, dan mengenal banyak orang di dunia. Hanya berwisata dan bersenang-senang. Mengenal berbagai kultur di dunia. Makanya jadi bingung kenapa baru sekarang ditahan, tidak saat di perbatasan negara," katanya.

Christine mengatakan sempat diganggu sejumlah warga di Sumatra. Namun, polisi setempat menolong mereka dan sama sekali tidak mempermasalahkan izin mereka. Karenanya, dia heran ditangkap di Garut.

Di Mapolres Garut, mereka berinteraksi dengan 84 imigran gelap asal Timur Tengah yang tengah diamankan pada saat yang sama. Para turis Jerman ini memberi makanan dan obat-obatan kepada para imigran.

Turis-turis Jerman ini pun menghabiskan waktunya di Mapolres Garut dengan mengobrol dan bercanda bersama. Bahkan, mereka terlihat bercengkerama dengan para anggota polisi.

Kasat Lantas Polres Garut, AKP Sulman Azis, mengatakan penangkapan ini merupakan perintah Dirlantas Polda Jabar. Mereka ditangkap saat melewati Limbangan, Kadungora, dan Kota Garut.

"Hanya melaksanakan perintah Polda, ada kendaraan asing dengan nomor asing dan dikendarai orang asing. Mereka belum punyai izin untuk operasional di Indonesia. Harusnya ada izin dari Mabes Polri. Mereka kami amankan dulu," katanya. (sam)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved