Kelompok Seruni Ubah Sampah Plastik Menjadi Barang Berguna
Kelompok Perempuan Seruni, di Kelurahan Karang Baru, Mataram, Nusa Tenggara Barat berhasil mengembangkan potensi sampah plastik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah melalui pendampingan dan pembinaan yang intensif dari program penguatan pengelolan hutan dan DAS berbasis Masyarakat, Kelompok Perempuan Seruni, di Kelurahan Karang Baru, Mataram, Nusa Tenggara Barat berhasil mengembangkan potensi sampah plastik menjadi kreasi yang unik dan bermanfaat.
Program pengembangan masyarakat ini didorong atas keprihatinan atas potensi banjir yang mengancam daerah hilir Sungai Jangkok. Untuk itu Kelompok Seruni melakukan kegiatan yang dapat mengurangi resiko banjir tersebut.
Menurut siaran pers yang diterima oleh Tribunnews.com, Kamis (1/8/2013), program itu merupakan bagian dari Program Penguatan Pengelolaan Hutan dan DAS Berbasis Masyarakat atau Strengthening Community-Based and Watershed Management (SCBFWM) dari Kementerian Kehutanan dan UNDP Indonesia.
Mereka melihat Kelompok Seruni dapat lebih berkembang melalui kegiatan yang lebih produktif khususnya dalam upaya pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan kelompok seruni ini sebenarnya sudah mulai tampak sejak tahun 2011, dimulai dari merintis kegiatan pemanfaatan lahan pekarangan seperti penanaman buah dan sayuran. Namun untuk pengembangan kegiatan yang bersifat pengelolaan kelembagaan organisasi serta kegiatan ekonomi produktif masih belum memiliki kapasitas yang cukup.
Berbekal dampingan dan pembinaan dari Fasilitator Lapangan SCBFWM, kelompok ini mulai meningkatkan kemampuan dan berinisiatif untuk mengolah sampah khususnya sampah plastik menjadi kreasi yang bernilai tinggi. Ditemui disela-sela kegiatan workshop kerajinan sampah plastik.
Wahyu Susilowati (48) sebagai ketua kelompok mengemukakan bahwa kegiatan Kelompok Seruni ini adalah sebuah kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Sampah khususnya yang berbahan plastic seperti botol air minuman kemasan dan sachet bisa di kreasikan sedemikian rupa menjadi produk yang bernilai tinggi seperti tas, piring plastik dan berbagai macam bentuk lainnya.
Bahkan dari kegiatan ini, kelompok seruni menjadi motivator bagi masyarakat disekitarnya untuk melakukan kegiatan yang sama. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya undangan bagi Kelompok Seruni untuk menjadi narasumber khususnya dalam pengelolahan sampah plastik di Kota Mataram.
Regional Faslitator Program SCBFWM NTB, Lilik Yuliarso mengatakan bahwa dampingan, pembinaan dan pemberian hibah kecil yang dilakukan oleh pihaknya bertujuan untuk memberikan pembelajaran tentang pentingnya pengelolaan DAS terpadu, dimana semua pihak memiliki tanggung jawab baik di hulu maupun di hilir, baik sektor swasta maupun pemerintah untuk bersama-sama melakukan pengelolaan Daerah Aliran Sungai sesuai dengan PP 37 tahun 2012.
Selain mengembangkan kreajinan dari samplah plastik, upaya rehabilitasi lahan juga dilakukan oleh Kelompok Seruni dengan pengembangan 5000 bibit pohon yang akan ditanam di kaki sungai Jangkok.
“Harapannya kedepan, daerah hilir Sungai Jangkok bebas sampah dan ancaman banjir” tutur Wahyu Susilowati.