Sabtu, 4 Oktober 2025

Kulitnya Melepuh dalam Inkubator, Bayi Berusia 5 Hari Akhirnya Meninggal

Sebelum meninggal, selama dua hari, almarhum Fadhlan dan adiknya, Fayyadh, sejatinya mendapat perawatan standar di inkubator bayi.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Timur/Sanovra JR
Fadly (30) memperlihatkan luka terpanggang bayinya akibat inkubator di Perintis Kemerdekaan 4, Makassar, Senin (27/10/2014). Bayi yang lahir prematur pada hari selasa 21 Oktober 2014 di Rumah Sakit Bersalin Bunda meninggal akibat terpanggang di dalam inkubator yang disebabkan kelalaian petugas rumah sakit tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Muhammad Fadli (31), tak kuasa menyembunyikan rasa kecewa saat ditanya musabab kematian salah satu anak kembarnya, Fadhlan Khairy Al-Faiq yang baru berusia 5 hari.

Sedangkan Fayyadh Zafram Al Faiq, adik kembar almarhum Fadhlan, hingga Senin (27/10/2014) kemarin, dalam kondisi sehat. Kini Fayyadh bersama ibunya, Rafika (28) di rumahnya, Jl Warga Jl Parinring Dalam I nomor 4, Perumnas Antang, Manggala, Makassar.

"Ini mungkin sudah takdirnya anak saya, meninggal begitu," kata Fadli, kepada Tribun Timur (Tribunnews.com Network), kemarin siang.

Fadli menceritakan kepasrahannya di sebuah warung internet yang dia kelola di Komplek Unit Pegadaian, Jl Perintis Kemerdekaan IV, Tamalanrea, Makassar, Senin (27/10/2014) siang.

Ungkapan "begitu" oleh Fadli untuk menggambarkan kondisi anak pertamanya, Fadhlan, yang mengembuskan nafas terakhir di inkubator bayi di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIB) Cathernia Booth, Jl Arif Rate, Makassar, Sabtu (25/10/2014) akhir pekan lalu.

Sebelum meninggal, selama dua hari (21 hingga 23 Oktober), almarhum Fadhlan dan adiknya, Fayyadh, sejatinya mendapat perawatan standar di inkubator bayi manual di RSIB Bunda, Jl Pengayoman Blok F9 nomor 25, Panakkukang, Makassar.

Di RSIB Bunda inilah, asal muasal kondisi tragis bayi Fadhlan bermula.

Karena kurangnya kontrol tim paramedis, dan perawatan dari suster yang seadanya, kulit punggung bayi Fadhlan melepuh.

Dokter Membantah
Pihak RSIB Bunda yang dikonfirmasi, kemarin, membantah ada pasien atau bayi meninggal karena terpanggang inkubator.

"Jika ada yang terpanggang pasti keluarkan bau," kata Direktur Rumah Sakit Bunda, Dr Darni Tangsa, yang dikonfirmasi via telepon semalam.

Saat Tribun Timur mendatangi RSIB Bunda, sekitar pukul 14.20 Wita, perawat mengatakan, "Ibu lagi keluar. Tidak ada yang bia dikonfirmasi di sini."

Si perawat lalu memberikan nomor ponsel ibu direktur.

"Saya lagi mengajar di Antang. Nanti jam lima Anda menelepon," begitu jawaban Direktur kala dikonfirmasi via telepon.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved