Minggu, 14 September 2025

Kuliah Umum Mahfud MD di Universitas Sebelas Maret: Ilmuwan Pancasilais Harus Beriman

Semua ilmuwan yang dididik di berbagai universitas di Indonesia harus menjadi ilmuwan-ilmuwan Pancasilais yang beriman.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Ribuan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) sedang mendengarkan Mahfud MD berceramah, Jumat (18/8/2017). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Jika dikaitkan dengan prinsip negara berketuhanan yang Maha Esa maka semua ilmuwan yang dididik di berbagai universitas di Indonesia harus menjadi ilmuwan-ilmuwan Pancasilais yang beriman.

Ini perlu ditekankan karena masih ada orang yang setelah menjadi sarjana dari S1 sampai S3 tampak semakin jauh dari perilaku agamis.

"Produk pendidikan tinggi di Indonesia harus melahirkan ilmuwan-ilmuwan yang beriman, bukan yang sekuler. Salah satu tujuan kita bernegara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan hanya mencerdaskan otak tetapi mencerfaskan kehidupan," kata mantan Ketua MK (Mahkamah Konstitusi) Mahfud MD saat memberi kuliah umum pada Grand Opening Pendidikan Agama Islam di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jumat (18/8/2017).

Guru besar Hukum Tata Negara yang juga Pengarah UKP Pancasila itu menambahkan, mencerdaskan kehidupan itu mencakup proses mencerdaskan otak dan memuliakan watak.

Baca: Kisah Ninik Luh Ayu Sang Juru Masak, Dicegat Musuh hingga Diminta Mencampur Makanan dengan Racun

"Itulah yan tertulis di dalam Pembukaan UUD 1945. Bagi orang Islam mencerdaskan kehidupan itu artinya mencetak orang yang cerdas otaknya dan mulia hatinya yang dalam Islam disebut ulul albab. Ulul albab adalah orang yang mempertemukan kecerdasan otak (pikir) dan kemuliaan watak (dzikir) dibawah hegemoni iman. Semakin tinggi ilmu seseorang, semakin kuat imannya. Bukan sebaliknya menjadi sombong," tandasnya.

Mahfud menambahkan selain dituangkan secara filososofis di dalam Pembukaan UUD 1945 hal tersebut dikukuhkan juga sebagai prinsip dasar pendidikan di dalam Pasal 31 UUD bahwa pendidikan untuk mengembangkan IPTEK harus didasarkan pada iman dan taqwa.

Pada studium generale di depan ribuan mahasiswa yang dihadiri oleh Rektor UNS Prof Ravik Karsidi serta dosen-dosen itu, Mahfud MD juga menekankan tiga filosofi dasar penyelenggaraan pendidikan menurut Islam.

Pertama, integrasi antara iman dan iptek. Kedua, memperkuat rasionalitas tetapi menolak rasionalisme. Ketiga, memihak kepada keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.

Pada akhir ceramahnya Mahfud juga menekankan bahwa pendidikan agama di universitas-universitas kita harus mampu menangkal radikalisme.

"Pendidikan agama harus juga nenguatkan sikap menjaga Indonesia yang berdasar Pancasila sebagai mietsaqon ghaliedza atau kesepakatan luhur bangsa.

"Negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila adalah produk ijtihad para ulama yang kemudian diterima sebagai modus vivendi atau mietsaqon ghaliedza," kata dia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan