Fakta-fakta Perampokan Mobil Bank Mandiri Banjarmasin yang Otaknya Diduga Oknum Polisi
Oknum polisi anggota Polres Tabalong Kalimantan Selatan diduga menjadi otak perampokan mobil pembawa uang belasan miliar milik Bank Mandiri
Penulis:
Rahmadhani
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Seorang oknum polisi anggota Polres Tabalong Kalimantan Selatan diduga menjadi otak perampokan mobil pembawa uang belasan miliar milik Bank Mandiri Kamis (4/1/2018).
Kabar tersebut menjadi terang Jumat (5/1/2018) setelah sang oknum polisi berhasil ditangkap rekan-rekannya sesama anggota Polda Kalsel.
Hal ini jadi perhatian masyarakat luas, bahkan Kapolda Kalsel Brigjen Pol Rachmat Mulyana langsung turun ke lapangan saat penangkapan tersangka yang juga merupakan anggotanya.
Banyak fakta menarik seputar kasus yang menghebohkan ini.
Berikut coba ditarik sejumlah fakta kasus perampokan yang melibatkan oknum anggota Polres Tabalong ini :
1. Bertugas Mengawal Mobil Bank Mandiri Cabang Tanjung, Membawa Senjata
Brigadir JM bertugas mengawal mobil Bank Mandiri Cabang Tanjung dari Tanjung ke Banjarmasin untuk memgambil uang di Bank Mandiri Cabang Banjarmasin, Kamis (4/1/2018) siang.
Dia membawa senjata sebagai standar pengawalan bank.

2. Menyekap dan Membuang Mobil di kawasan Jalan Gubernur Subardjo Desa Malintang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar Kalsel Usai Mengambil Uang.
Meski tidak mengalami cidera serius pasca menjadi sasaran aksi perampokan yang melibatkan seorang oknum polisi, namun ada tiga korban sempat disekap dan ikat, Kamis (4/1/2018) tadi malam.
Mereka adalah para pegawai Bank Mandiri Cabang Tanjung yang pergi mengambil uang bersama sang oknum polisi
Mereka diborgol di dalam sebuah mobil berjenis Toyota Avanza bernopol DD 1182 KE milik Bank Mandiri yang semula ditemukan anggota polisi di kawasan Jalan Gubernur Subardjo Desa Malintang Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar Kalsel.
3. Membawa Kabur Uang Rupiah Rp 10 Miliar dan USD 25.100
Setelah mengambil uang dari Bank Mandiri Cabang Banjarmasin, pelaku melancarkan aksinya.
Uang yang diambil saat itu dalam jumlah besar Rp 10 Miliar dan USD 25.100 (sebelumnya tertulis hanya Rp 2,4 miliar)
Uang itu diambil pelaku setelah menyekap dan membuang 3 orang pegawai yang bersama-sama mengambil uang dari Bank Mandiri Cabang Banjarmasin