Pecahan Uang Rp 100 Ribu dan Rp 50 Ribu yang Paling Banyak Dipalsukan
Penemuan uang palsu mengalami penurunan hingga 22 persen pada bulan Maret 2018 dibandingkn bulan sebelumnya.
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Penemuan uang palsu mengalami penurunan hingga 22 persen pada bulan Maret 2018 dibandingkn bulan sebelumnya.
Kepala Bank Indonesia Jawa Tengah, Hamid Ponco Wibowo berharap, warga masyarakat melakukan penukaran uang di bank untuk mencegah peredaran uang palsu.
Sehingga tren peningkatan uang palsu yang terjadi pada saat bulan Ramadan tersebut bisa teratasi.
"Trennya bulan Maret lalu turun sampai 22 persen, mudah-mudahan sampai bulan Ramadan jumlahnya terus menurun," ujar dia, saat ditemui di Oudetrap Kota Lama Semarang, Senin (30/4/2018).
Jumlah uang palsu yang tercatat pada bulan Maret 2018 sebanyak 2.165 lembar uang yang terdiri dari 1.206 lembar pecahan Rp 100 ribu dan 784 lembar pecahan Rp 50 ribu.
Sehingga, total uang palsu yang ditemukan Bank Indonesia nilainya mencapai sekitar Rp 159,8 juta.
"Temuan uang palsu ini berdasarkan laporan dari perbankan yang mendapatkan uang tersebut," ujar dia.
Penemuan uang palsu, kata dia, masih didominasi berasal dari kota besar yakni Kota Semarang dan Surakarta.
"Temuan uang palsu masih didominasi Kota Semarang sebesar 57,47 persen, dan Solo sebesar 21,85 persen. Sisanya tersebar di beberapa kota," jelas dia.
Sedangkan pada bulan Februari 2018 lalu tercatat temuan uang palsu hanya sebanya 2.781 lembar
"Uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu yang temuannya paling banyak," ujar dia. (*)