Selasa, 9 September 2025

Wow, Bambu Bambu Dipakai untuk Bahan Pembuat Kapal di Surabaya, Diklaim Lebih Kuat dari Kayu Jati

Material bambu laminasi untuk kapal di klaim memiliki kekuatan 1,5 kali lebih kuat dibandingkan kayu Jati kelas dua

Editor: Sugiyarto
surya/sulvi sofiana/tribunnews
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kiri) dan kapal berbahan bambu laminasi, Baito Deling 001 buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya (kanan) 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Material bambu laminasi untuk kapal di klaim memiliki kekuatan 1,5 kali lebih kuat dibandingkan kayu Jati kelas dua yang biasa digunakan untuk pembuatan kapal.

Hal ini diungkapkan inventor Beito Deling 001, Heri Supomo.

Ia mengungkapkan, kapal bambu laminasi yang dibuatnya dinamakan Baito Deling yang berasal dari bahasa Jawa. Deling berarti bambu, Baito adalah perahu.

Sedangkan angka 001 di belakangnya, bermakna bahwa perahu itu adalah prototipe yang pertama.

" Saya sudah uji long activity bambu laminasi di air laut, maka bambu akan semakin kuat. Makanya dia sangat cocok digunakan kapal,"urainya usai peluncuuran kapal di Kenjeran, Senin (2/7/2018).

Menurut Heri, kontruksi bambu bisa diterima untuk bahan kapal. Pasalnya, semakin kena air, apalagi air asin, bambu akan semakin kuat.

Tapi kalau terbuka di udara akan semakin rapuh. Makanya bambu sangat cocok dipakai untuk kapal.

Selain memiliki kekuatan 1,5 kali, bahan bambu lebih ekonomis 60 persen dari kayu jati yang digunakan saat ini.

"Kapal ini sendiri berukuran panjang 6 meter, lebar 2 meter, berat 750 kilogram, dan dapat memuat ikan 1,5 ton."

"Saya sudah menguji laminasi bambu di laut dan pengetesan. Bambu mampu 25 tahun," ucap Heri yang mulai meneliti tahun 2012 sampai sekarang ini.

Selain membuat kapal ikan, nantinya Heri akan mengembangkan dengan membuat kapal pariwisata.

Heri mengungkapkan, penggunaan bambu sebagai bahan pembuatan kapal dapat menjadi solusi untuk kelangkaan kayu karena adanya penebangan liar tanpa penanaman kembali.

Kelangkaan ini membuat kayu menjadi mahal dan sulit dicari yang pada akhirnya membuat proses pembuatan kapal terkendala dan harga produksi kapal menjadi tak terjangkau.

“Kendala ini membuat kelangsungan hidup Industri-industri Kecil Menengah (IKM) galangan kapal rakyat menjadi tidak tentu."

"Banyak para IKM galangan kapal rakyat ini yang gulung tikar dan beralih profesi karena kelangkaan bahan kayu dan harganya yang cukup mahal,” urainya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan