Tanda Cinta Warga Jateng, Ganjar Pranowo Bangun Sekolah dan Masjid di Lombok
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kini kembali membangun bangunan tahan gempa untuk Sekolah Dasar (SD) di Lombok.
Penulis:
Rachmat Hidayat
Editor:
Content Writer
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah kini kembali membangun bangunan tahan gempa untuk Sekolah Dasar (SD) di Lombok.
Sebelumnya, Pemprov Jawa Tengah (Jateng) mendirikan sekitar 100 hunian sementara (huntara) untuk masyarakat korban gempa di Petobo Baru, Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada Oktober lalu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta istri tercintanya Siti Atikoh Ganjar Pranowo, berkesempatan meninjau langsung progres pembangunan di SD Negeri 6 Sesait, Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (24/1/2019).
Pembangunan SD tersebut merupakan hasil iuran sukarela seluruh guru, karyawan dan siswa SMA-SMK di Jawa Tengah. Iuran dari Rp1.000 hingga Rp5.000 dari para siswa dan guru itu kemudian dikumpulkan hingga mencapai Rp 5.18 miliar.
Dana yang terkumpul digunakan untuk membangun dua sekolahan. Selain SD Negeri 6 Sesait di Lombok Utara NTB, Pemprov Jateng saat ini dalam proses membangun SD Sirenja di Palu, Sulawesi Tengah yang juga menjadi korban gempa.
“Ini adalah bentuk persaudaraan antara Jateng dan NTB. Sekolah yang dibangun merupakan tanda cinta masyarakat Jateng kepada masyarakat NTB,” kata Ganjar saat menemui Gubernur NTB Zulkieflimansyah di Kantor Gubernuran Pemprov NTB.
Ganjar menambahkan, selain pembangunan SD, Pemprov Jateng juga memberikan bantuan batuan lain seperti masjid dan saluran air di lokasi terdampak gempa di NTB. Pembangunan sekolah tersebut, menurut Ganjar, juga melibatkan sejumlah insinyur dari Keluarga Besar Universitas Gajahmada (Kagama) Care. Desain sekolah dirancang sebagai bangunan tahan gempa.
“Semoga bantuan yang kecil ini bisa bermanfaat sekaligus mempererat persaudaraan,” ujar Ganjar.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Jateng atas bantuan serta perhatian terhadap warga terdampak gempa di NTB.
“Solidaritas seperti ini yang patut kita contoh dan kita jaga. Contoh baik ini akan menentukan banyak hal di masyarakat,” kata Zulkieflimansyah.
Turut hadir dalam penyerahan bantuan, Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng yang baru beberapa hari lalu pensiun, Gatot Bambang Hastowo, dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Sulistyo.
“Jumlah bantuan yang terkumpul sebanyak Rp5,18 miliar. Itu berasal dari siswa , karyawan, dan guru seluruh SMK dan SMA se-Jateng. Iurannya mulai dari Rp1.000, ada yang Rp5.000, dan beragam, yang jelas sukarela dan tidak mengikat,” kata Gatot.
Ia mengatakan, pengumpulan iuran dan penyerahan bantuan kepada masyarakat NTB ini sebagai bagian dari proses pendidikan.
“Ada tujuan untuk pembentukan karakter terhadap anak-anak, kami sedang menanamkan nilai peduli terhadap sesama. Ternyata gotong royong seperti ini akan terasa ringan,” terang Gatot.
Warga dan puluhan siswa siswi SD berseragam pramuka menyambut kedatangan Ganjar dan rombongan di halaman sekolah yang baru dibangun. Sekelompok warga juga memainkan tarian dan musik Gendang Beleq, yang merupakan kesenian khas dari Lombok.
Kepala Sekolah SDN 6 Sesait, Fajri, menyampaikan salam kepada masyarakat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.