Jumat, 15 Agustus 2025

Warga Cianjur Menderita Gatal-gatal, Gejalanya Mirip Cacar Monyet, Ini Kata Dinas Kesehatan

Wabah gatal disertai bintil didugacacar monyet menjangkiti warga Desa Neglasari, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur.

Editor: Sugiyarto
Marcel Hartawan
Salah seorang anak di Desa Negalsari yang diduga terkena Cacar Monyet 

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Wabah gatal disertai bintil didugacacar monyet menjangkiti warga Desa Neglasari, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur.

Belum diketahui data berapa warga yang terjangkiti penyakit gatal yang diderita warga pesisir selatan Cianjur ini.

Kepala Desa Neglasari, Kuyun Sapyudin, membenarkan jika ada keluhan dari warganya yang menderita gatal-gatal disertai bintil atau dalam bahasa Sunda kades menyebutnya 'ngajarendil'.

"Benar pa, ada keluhan warga terserang gatal disertai bintil," ujar Kuyun melalui sambungan telepon, Senin (3/6/2019).

6 Fakta Virus Monkeypox, Penyakit Cacar Monyet yang Pertama Kali Muncul di Singapura
6 Fakta Virus Monkeypox, Penyakit Cacar Monyet yang Pertama Kali Muncul di Singapura (PUBLIC HEALTH IMAGE LIBRARY/CDC)

Namun saat ditanya jumlahnya Kuyun tak mengetahui berapa jumlah warga yang terkena penyakit gatal mirip cacar monyettersebut.

"Saya tak mengetahui jumlahnya berapa pa tapi memang ada," ujarnya.

Hal yang mengejutkan diungkapkan Kuyun, bahwa tak hanya warganya yang terkena penyakit gatal disertai bintil tersebut. Namun ia juga ternyata terjangkit penyakit gatal disertai bintil tersebut.

"Bukan hanya warga pa, saya juga terserang gatal dan ngajarendil begini," kata Kuyun.

Lebih parah lagi, penyakit gatal dan bintil tersebut juga menyerang cucunya. Kuyun mengaku sudah berobat ke beberapa dokter namun gatalnya tak kunjung sembuh.

"Cucu saya juga kena pa, saya sudah bosen berobat," kata Kuyun.

Kondisi kaki yang terserang virus cacar monyet atau monkeypox.
Kondisi kaki yang terserang virus cacar monyet atau monkeypox. (FACE2FACE AFRICA)

Ia mengatakan penyakit gatal tersebut sudah diderita selama dua bulan ke belakang. Ia memprediksi warga lainnya juga merasakan hal yang sama dalam waktu dua bulan ke belakang.

Camat Cidaun Herlan Iskandar mengatakan, telah mengkonfirmasi beberapa tenaga kesehatan di Neglasari. Namun laporan yang ia terima semua warga yang terkena gatal sudah sembuh.

"Barusan konfirmasi dengan pihak masyarakat Desa Neglasari memang betul terjadi cacar menyerang anak anak tapi kejadiannya tiga bulan yang lalu sekarang sudah pada sehat kembali," kata Herlan melalui sambungan telepon.

Herlan juga mengaku telah menghubungi beberapa kader Posyandu terkait adanya dugaan wabah cacar monyet di Neglasari, Cidaun.

Kondisi bocah Afrika yang badannya terserang virus cacar monyet atau monkeypox.
Kondisi bocah Afrika yang badannya terserang virus cacar monyet atau monkeypox. (360nobs.com)

"Saya sudah hubungi kader posyandu yang mengatakan hal yang sama, sudah sembuh itu terjadi tiga bulan lalu," ujarnya.

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dr Era Fatimah mengaku belum menerima laporan adanya dugaan wabah cacar di Cidaun.

"Belum ada laporan," ujarnya singkat.

Dinas Kesehatan Belum Bisa Pastikan

 Kepala Dinas Kesehatan Jabar, Berli Hamdani, mengatakan masih menunggu hasil penanganan pertama kesehatan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjurterhadap temuan sejumlah warga Desa Neglasari, Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, yang dilaporkan terserang penyakit gatal disertai benjolan pada kulitnya.

"Kami menunggu penanganan pertama oleh petugas puskesmas setempat dan Dinkes Cianjur. Mereka langsung turun, tidak perlu diminta karena sudah ada sistem surveilans atau pemantauan," kata Berli melalui pesan ponsel, Senin (3/6) malam.

Berli mengatakan tidak dapat mengonfirmasi jenis penyakit hanya melalui foto dan kabar.

Tim dokter, katanya, harus langsung menemui penderita untuk memeriksa kondisi sebenarnya.

"Kalau sekilas dari foto saja, tidak dapat dikonfirmasi apakah jenis penyakit kulit yang menimpa anak-anak di Cidaun, CianjurSelatan, tersebut. Harus dilihat langsung, karena penyakit kulit itu banyak yang serupa dalam manifestasinya," katanya.

Berli mencontohkan penyakit kulit yang timbul akibat alergi kulit dengan penyakit kulit yang timbul akibat gangguan daya tahan tubuh bisa sama gejala atau tampilannya.

"Tetapi untuk penyembuhan, harus diyakini betul penyebabnya. Baru bisa diambil langkah-langkah penyembuhan atau penanganannya," kata Berli. (tribun jabar/Sam/fam)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan