Tujuh Kecamatan di Bantul Berpotensi Alami Kekeringan, Dua Desa Sudah Minta Droping Air
Puncak musim kemarau, menurut dia, diprediksi akan terjadi pada bulan Agustus dan September mendatang
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Sejumlah desa di Kabupaten Bantul bahkan saat ini sudah mulai mengalami kekeringan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bantul, Dwi Daryanto mengatakan, sudah ada dua desa di Bantul yang merasakan kekeringan.
Kedua desa itu yakni Triharjo, Pandak dan Bawuran, Pleret.
"Dua desa itu sudah mengajukan permohonan droping air. Dan sudah kita lakukan droping, masing-masing tiga kali," kata Dwi Daryanto, saat ditemui Tribunjogja.com di Kantornya, Rabu (12/6/2019).
Tiga kali droping artinya masing-masing desa sudah disalurkan sekitar 15 ribu liter air bersih.
Karena satu tangki, kata Dwi berisi sekitar 5 ribu liter air.
Baca: Kekeringan terburuk selama hampir 40 tahun melanda Korea Utara
Puncak musim kemarau, menurut dia, diprediksi akan terjadi pada bulan Agustus dan September mendatang.
Sehingga permohonan air bersih di masyarakat dimungkinkan akan terus bertambah.
Dwi memprediksi ada tujuh Kecamatan di Bantul yang berpotensi mengalami kekeringan, antara lain Kecamatan Dlingo, Pleret, Pundong, Pandak, Kasihan, Imogiri dan Piyungan.
"Di Piyungan ada tiga desa dan semuanya hampir merata berpotensi terdampak kekeringan. Karena wilayah geografis Piyungan ini dataran tinggi," terangnya.
BPBD Kabupaten Bantul, kata Dwi selama musim kemarau akan terus berupaya menanggulangi kekeringan di Bantul dengan cara droping air.
Baca: Binatang Laut Seperti Balon dan Indah Ini Telah Sengat Ratusan Wisatawan di Pantai Selatan Bantul
Bekerjasama dengan Dinas Sosial, Palang Merah Indonesia (PMI) dan sejumlah lembaga yang dimungkinkan bisa membantu menyuplai air bersih kepada warga.
Selian di Triharjo dan Bawuran, kata Dwi, sejumlah daerah mulai meminta di droping air bersih.
Namun ia mengaku akan menerapkan skala prioritas.
Artinya, akan dilakukan asesment apakah desa tersebut memiliki penampungan dan benar-benar kekurangan air bersih atau tidak.