Mayat Sahrul Ditemukan Mengapung, Lokasinya Berada 3 Kilomerter dari Awal Tenggelam
Setelah melihat tubuh korban yang mengambang di bagian tengah sungai, warga langsung melaporkan ke anggota relawan yang berjaga
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Banjarmasin Post Reni Kurniawati
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG – Tim Relawan berhasil menemukan mayat Sahrul (11) merupakan warga Kelurahan Belimbing Raya Kecamatan Murung Pudak.
Korban tenggelam, Senin (17/06/2019) pukul 14.30 Wita.
Tim pencarian berhasil menemukan jasad korban yang mengambang dalam kondisi meninggal dunia di Desa Gambah Kecamatan Murung Pudak.
Anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Candra yang melakukan evakuasi mengatakan jasad korban awalnya dilihat oleh warga sekitar yang tengah memancing.
Setelah melihat tubuh korban yang mengambang di bagian tengah sungai warga langsung melaporkan ke anggota relawan yang berjaga.
“Kami menggunakan perahu karet berjumlah tiga orang langsung menuju Desa Gambah yang jaraknya sekitar dua kilometer dari lokasi korban tenggelam, kami langsung membawa kantong jenazah dan membawa ke tepian,” ujar Candra, Kamis (20/06/2019).
Baca: Yusril Pertanyakan Data Kecurangan 22 Juta Suara Saat Jaswar Koto Bersaksi, Begini Faktanya
Candra menambahkan saat jasad korban saat ditemukan dalam posisis tengkurap, kondisi tubuh korban memang sudah menimbulkan bau kurang sedap dan mulai membengkak.
“Kami langsung membawa ke RSUD Baddaruddin Tanjung dan mengantarkan kerumah duka,” ujarnya.
Baca: Mayat Laki-laki Penuh Luka, Berkalung Liontin Warna Pink Ternyata Pelajar SMP
Proses evakuasi sempat menjadi pusat perhatian warga, saat ini para relawan sudah meningggalkan posko ke daerah masing masing.
Diketahui proses pencarian selama empat hari ini mendapat bantuan dari relawan Kabupaten Balangan, HSU dan HST. Sekitar 150 orang tergabung dan terbagi menjadi tujuh titik posko.
Diketehui korban Sahrul selama ini dikenal sebagai anak yang periang dan memang mudah bergaul dengan teman sebayanya, dirinya juga pandai berenang.
Tenggelamnya Sahrul bermula saat Sahrul bersama empat orang temannya ingin bermain dipinggir sungai, saat itu debit air sungai memang lebih tinggi karena curah hujan yang memang meningkat beberapa hari terakhir.
Dua orang warga sempat memperingatkan untuk tidak bermain air karena aliran air yang cukup deras.
"Dari lima orang yang bermain tiga orang masih belum mandi dan duduk di sejenis tangga pinggir sungai melihat sahrul dan satu temannya mandi, dan ternyata Sahrul tidak bisa kembali ke pinggir dan akhirnya tenggelam, teman temannya langsung mencari pertolongan dan menghubungi BPBD," ujarnya.
Salah satu warga yang sedang memancing sempat berusaha untuk menyelamatkan korban namun tidak bisa.
Dihimbau kapada seluruh masyarakat untuk tidak mandi di bantaran sungai meskipun sudah memiliki keahlian berenang.
Karena derasnya arus sungai terlebih sungai besar sulit diprediksi ditambah dengan arus air sungai besar bisa juga membentuk pusaran yang bisa menarik apapun yang dipermukaan.