Selasa, 26 Agustus 2025

Gugur saat Serangan KKB, Serda Yusdin Sempat Beri Pesan untuk Kekasih, Menantilah Walau Tanpa Kabar

Gugur saat serangan KKB di Papua, Serda Yusdin sempat berikan besan untuk sang kekasih. Menantilah Walau Tanpa Kabar

Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Facebook
Serda Yusdin beri pesan untuk sang kekasih sebelum gugur di tanah Papua 

Gugur saat serangan KKB di Papua, Serda Yusdin sempat berikan besan untuk sang kekasih.

TRIBUNNEWS.COM - Gugur saat serangan KKB di Papua, Serda Yusdin sempat berikan pesan untuk sang kekasih.

Sebelumnya diketahui, pasukan TNI Satgas Gakkum secara mendadak diserang oleh 50-70 orang kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga Papua pada Kamis (7/3/2019).

Dilansir dari Kompas.com, ada tiga prajurit TNI yang gugur pada kejadian tersebut.

Ketiga anggota TNI yang gugur yakni Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.

Sebelum gugur, Serda Yusdin sempat menuliskan pesan untuk sang kekasih.

Pesan tersebut dituliskan Serda Yusdin di media sosial Facebook pada 20 Februari 2019.

Baca: Gugur Saat Baku Tembak dengan KKB di Nduga, Jenazah Serda Yusdin Disambut Ribuan Warga Luwu

Baca: Kembali Berulah, KKB Pimpinan Egianus Kogoya Mengaku Bantai 5 Anggota TNI Hingga Tewas di Tempat

Akun bernama SeTan MerAh Asia, milik Serda Yusdin mengunggah potret sang kekasih yang bernama, Atik Candrawaty.

Pada postingan tersebut, Serda Yusdin menuliskan pesan untuk menanti dengan sabar.

"Menantilah dengan sabar walaupun tanpa kabar @Atik Candrawaty," tulis akun tersebut.

Pada awal bulan Maret, Serda Yusdin kembali mengunggah potret sang kekasih di laman Facebooknya.

Setelah kepergian sang kekasih, Atik pun mengunggah pesan dan doa untuk Serda Yusdin.

Atik juga menuliskan kebanggaannya untuk Serda Yusdin yang sudah berkorban nyawa demi NKRI.


KRONOLOGI PENYERANGAN KKB

Dikutip dari Kompas.com, kontak senjata antara pasukan TNI yang tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) dengan kelompok kriminal bersenjata ( KKB) di Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019).

Dalam rilis Kodam XVII/Cendrawasih yang diterima Kompas.com, pasukan TNI Satgas Gakkum berkekuatan 25 orang tersebut baru tiba di Distrik Mugi dalam rangka mengamankan jalur pergeseran pasukan pengamanan pembangunan infrastruktur Trans Papua Wamena- Mumugu di Kabupaten Nduga.

Tiba-tiba, pasukan diserang secara mendadak oleh sekitar 50-70 orang KKB bersenjata campuran, baik senjata standar militer maupun senjata tradisional seperti panah dan tombak.

Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 08.00 WIT.

Baca: Seorang Anggota TNI Tewas Setelah Terlibat Kecelakaan Lalu Lintas dengan Truk Kontainer di Marunda

Baca: Moeldoko : Jangan Mencari Popularitas dengan Melawan TNI

“Pasukan berusaha melakukan perlawanan sehingga berhasil menguasai keadaan dan berhasil memukul mundur kelompok KKSB sampai menghilang ke dalam hutan belantara,” kata Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf M Aidi.

Aidi mengatakan, serangan tersebut mengakibatkan tiga prajurit TNI gugur.

Namun, pihaknya memperkirakan sekitar 7-10 orang KKB juga tewas dalam kontak senjata tersebut.

Pihak TNI menyita lima pucuk senjata milik KKB.

“Ada juga satu orang mayat ditemukan, diduga merupakan salah satu anggota kelompok KKB. Dari peristiwa kontak senjata itu juga, setidaknya 7-10 orang anggota KKB yang tewas. Namun, mayatnya berhasil dibawa kabur oleh teman-temannya,” ujar Aidi.

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring dan seluruh jajaran Kodam XVII/Cenderawasih berbela sungkawa atas gugurnya para prajurit terbaik bangsa itu.

Pangdam mengatakan bahwa ketiga prajurit TNI tersebut telah gugur demi menjalankan tugas mulia untuk menegakkan kedaulatan bangsa.

(Tribunnews.com/ Kompas.com/ Siti Nurjannah Wulandari)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan