Liga Champions
Julian Nagelsmann Fokus Matikan Pergerakan Sadio Mane
Liverpool hanya butuh hasil imbang untuk bisa melangkah ke panggung utama Liga Champions yang sarat gengsi ini
Editor:
Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM - Saatnya Sadio Mane dkk melangkah ke panggung utama Liga Champions, dengan menjinakkan Hoffenheim di fase play-off, dini hari nanti.
Dalam tujuh musim terakhir, Liverpool hanya sekali manggung di Liga Champions musim 2014/2015.
Itu tak lepas dari sumbangan Luis Suarez yang sukses membawa Liverpool finis di posisi kedua, sebelum hijrah ke Barcelona.
Liverpool bahkan hampir menjuarai Liga Inggris jika tidak tergelincir di akhir kompetisi, kala itu.
Performa terbaik Si Merah menjuarai Liga Champions dalam drama di Istanbul saat mengalahkan AC Milan setelah tertinggal 0-3. Itu terjadi tahun 2005.
Musim lalu sebenarnya Liverpool berpeluang lolos langsung ke fase grup lewat jalur Liga Europa seperti Manchester United.
Tapi di luar dugaan, Si Merah dilibas juara bertahan Sevilla dengan skor telak 3-1, setelah unggul lebih dulu.
Kali ini Liverpool lolos lewat play-off karena finis di peringkat ke-4 Liga Inggris.
Pelatih Juergen Klopp berharap Liverpool mendapatkan keberuntungan saat menghadapi Hoffenheim di play-off leg kedua. Mane dkk menang 1-2, pekan lalu.
So, Liverpool hanya butuh hasil imbang untuk bisa melangkah ke panggung utama Liga Champions yang sarat gengsi ini.
"Saya berharap keberuntungan memihak pada kami. Kami tahu penyakit kami soal konsistensi. Kami butuh dukungan publik Anfield," kata Klopp.
Tanpa Philippe Coutinho yang masih cedera dan terus dirayu Barcelona, Klopp akan menurunkan trio Sane, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah.
Salah sempat diistirahatkan saat Liverpool mengalahkan Crystal Palace 1-0 di laga terakhir Liga Inggris, pekan lalu.
Pelatih Hoffenheim, Julian Nagelsmann, pun akan fokus mematikan Mane daripada Firmino atau Salah.
Karena itu ia menugaskan Kerem Demirbay untuk mengawalnya, dengan bermain lebih ke dalam.
Baca Selengkapnya Hanya di KORAN SUPER BALL, Rabu (23/8/2017)