Liga Indonesia
Cerita Widodo Cahyono Putro Dua Kali Rasakan Juara Tanpa Mahkota
Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro mengeluarkan penilaian aneh tentang kondisi sepakbola Indonesia yang tak maju.
Editor:
Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Bali, Marianus Seran
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Pelatih Bali United, Widodo Cahyono Putro mengeluarkan penilaian aneh tentang kondisi sepakbola Indonesia yang tak maju.
Mantan pemain dan pelatih timnas Indonesia ini mengalami hal sama dalam kariernya tahun ini dengan kenangan 22 tahun lalu.
"Juara tanpa mahkota terjadi dua kali yang saya rasakan. Saat saya menjadi pemain dan saya menjadi pelatih," ujar pelatih yang akrab disapa WCP usai memimpin latihan skuat Bali United di Gelora Trisakti Legian, Kamis (9/11/2017) pagi.
WCP bercerita, saat menjadi pemain Petrokimia Putra Gresik pada 995 saat melawan Persib Bandung, ia bersama pemain satu timnya merasakan juara tanpa mahkota.
Baca: CEO Bali United: We Are The Real Champion!
Baca: Pelatih Bali United Kecewa: Selamat untuk Bhayangkara FC
Baca: Banyak Drama, CEO Bali United Usul Bikin Sinetron Liga 1
Sementara hal sama ia rasakan ketika menjadi pelatih Bali United pada 2017. Kans juara Bali United di depan mata pupus setelah Bhayangkara FC dapat tambahan tiga poin menyusul sanksi PSSI untuk Mitra Kukar.
"Rasanya kok sama saja dari tahun 1995 hingga 2017. Padahal sekarang sudah tahun 2017. Makanya di Asia, sepakbola Indonesia tidak pernah maju," jelas WCP.
Dia mengatakan, selama 22 tahun, sepakbola Indonesia, berjalan di tempat.
"Jangan berharap bila nanti disalahkan pembinaan sepakbola Indonesia, kalah sama sepakbola Timor Leste. Ya seperti ini, bikin patah arang. Saya berharap owner Bali United Pieter Tanuri tidak putus asa. Karena sepakbola Indonesia Tidak ada ada perubahan sama sekali, " ujar dia.