Bobotoh Gelar Aksi, Pertanyakan Pengurusan Izin Laga, Pilih Persib Bandung Kalah WO dari Persiwa
Ratusan bobotoh menuntut panpel & manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) bertanggung jawab atas ditundanya pertandingan babak 32 besar.
Editor:
Miftah
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurrahman
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ratusan bobotoh menuntut panitia pelaksana pertandingan (panpel) dan manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) bertanggung jawab atas ditundanya pertandingan babak 32 besar Piala Indonesia, antara Persib melawan Persiwa Wamena.
Laga tersebut seharusnya digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Senin kemarin.
Tuntutan tersebut disampaikan bobotoh kepada polisi, panpel, dan manajemen di Graha Persib, Jalan Sulanjana, Kota Bandung, kemarin malam.
Sebelum menduduki halaman Graha Persib, bobotoh sempat melakukan aksi long march dari Graha Persib ke Mapolrestabes, Kota Bandung.
Mereka kemudian kembali ke Graha Persib didampingi Kapolres Kota Bandung, Kombes Pol Irman Sugema.
Di Graha Persib, bobotoh diterima general coordinator panpel Budhi Bram Rachman.

Dalam tuntutanya, bobotoh meminta agar Persib Bandung kalah walkover (WO) dari Persiwa Wamena daripada harus menunda-nunda pertandingan.
Bobotoh juga menilai keputusan penundaan pertandingan sarat dengan kepentingan bisnis.
"Mungkin dilihat dari sisi bisnis, kasarnya kalau kita pakai Siliwangi pendapatan berkurang. Jadi memang ini dimainkan. Maksudnya dengan tidak WO pun dengan alasan itu katanya keputusan PSSI segala macam. Itu membuktikan bahwa Persib ini adalah ajang untuk mendulang uang banyak pihak mereka tidak mau WO segala macam lah, akhirnya bobotoh lagi," ujar Albert Dragtan Shadrach, perwakilan Bobotoh.