Hati-hati Akses Facebook lewat Layanan Internet.org karena Sedot Data Pengguna
Dalam laporan kinerja kuartal pertama 2018 Facebook mengatakan pengguna layanan Internet.org ini sudah mencapai 100 juta orang.
Editor:
Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Pengguna layanan internet gratis dari Facebook dilaporkan kian melonjak. Kendati sempat menuai kontroversi, jumlah pengguna layanan ini meningkat lebih dari 100% hanya dalam waktu dua tahun.
Dalam laporan kinerja kuartal pertama 2018 Facebook mengatakan pengguna layanan Internet.org ini sudah mencapai 100 juta orang.
Angka ini menurutnya adalah pencapaian besar yang diraih sejak layanan ini pertamakali diperkenalkan.
"Kami terus bekerja pada konektivitas dan Internet.org sekarang telah membantu hampir 100 juta orang mendapatkan akses ke internet yang sulit mereka dapatkan," ungkap CEO Facebook Mark Zuckerberg dikutip dari Gizmodo, Senin (30/4/2018).
Ia menambahkan angka ini meningkat signifikan sejak akhir tahun 2016 lalu. Pada November 2016 dilaporkan angka pengguna layanan Internet.org hanya mencapai sekitar 40 juta orang.
Internet.org atau yang kemudian berganti nama menjadi Free Basics sejatinya adalah ambisi Mark Zuckerberg untuk menghubungkan lebih banyak orang dengan internet tanpa harus mengeluarkan dana sepeserpun.
Layanan ini ditujukan untuk negara-negara yang penduduknya ingin saling terhubung dengan internet namun terkendala biaya.
Ambisi Mark Zuckerberg ini sepintas memang terlihat mulia. Namun Internet.org sejatinya sempat menjadi bahan perbincangan ketika pertama kali diluncurkan.
Pasalnya banyak pihak yang menganggap Internet.org secara jelas melanggar prinsip netralitas internet (net neutrality). Facebook, dalam menyediakan layanan Internet.org memang harus menggandeng operator seluler di masing-masing negara yang mau memberikan akses "gratis" kepada konsumen.
Layanan gratis inilah yang dianggap melanggar prinsip tersebut. Net neutrality sendiri adalah sebuah konsep di mana semua data di internet diperlakukan sama tanpa diskriminasi.
Penyedia layanan internet dituntut agar tidak membatasi serta membagi-bagi berdasarkan tipe konten atau website yang kita kunjungi.
Perlakuan operator pada Internet.org yang diberi akses cuma-cuma pada pelanggan inilah yang kemudian dianggap sebagai perlakuan diskriminasi.
Baca: Samsung Galaxy A6 (2018) Siap Dirilis Akhir Pekan Ini, Muncul Video Tutorial
Di Indonesia, layanan ini pertama kali diluncurkan pada pertengahan April 2015. Ketika itu Facebook menggandeng operator seluler Indosat untuk menghadirkan layanan internet bebas pulsa itu.
Tapi sebenarnya layanan ini tak sepenuhnya gratis.