Tribunners / Citizen Journalism
Mendikbud: Gerakan Membaca Wujud Penguatan Pendidikan Karakter
“Mengajak anak untuk gemar membaca merupakan bagian dari penguatan pendidikan karakter. Orangtua dan guru diharapkan dapat membimbing."
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNERS - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengajak anak-anak untuk gemar membaca sejak dini, dan mengimbau para guru dan orangtua memberikan bimbingan membaca kepada anak-anak tersebut sebagai wujud dari penguatan pendidikan karakter.
Hal ini disampaikan Mendikbud pada pembukaan acara Discovery 4, Gerakan Banyuwangi Membaca, di Taman Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (04/03/2017).
“Mengajak anak untuk gemar membaca merupakan bagian dari penguatan pendidikan karakter. Orangtua dan guru diharapkan dapat membimbing anak-anak dalam membaca, agar mereka dapat memahami apa yang mereka baca,” tutur Mendikbud di depan 16.500 siswa Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) yang hadir dalam pembukaan kegiatan tersebut.
Sebelum membimbing anak-anak membaca, kata Mendikbud, para orangtua dan guru diharapkan dapat memberikan teladan dengan menggemari membaca buku.
“Jangan biarkan anak-anak disuruh membaca tetapi tidak diberikan contoh atau teladan bahwa membaca itu mengasikkan, dan mereka pun juga harus dibimbing supaya mengerti apa yang dibaca. Kalau perlu diberikan tugas menulis ringkasan apa yang telah dibaca,” tutur Mendikbud.
Mendikbud memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang telah menginisiasi Program Banyuwangi Discovery 4 sebagai upaya menyosialisasikamgerakan gemar membaca.
Pada kesempatan ini Mendikbud memberikan buku Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi terbaru kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi yang diterima langsung oleh Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko.
“Ini langkah yang tepat memperkenalkan kepada anak sejak dini untuk gemar membaca,” ucap Mendikbud.
Di tengah acara tersebut Mendikbud mengundang beberapa anak untuk maju ke depan, dan menceritakan kegemarannya membaca buku.
“Adik-adik suka membaca buku apa di sekolah dan di rumah?” tanya Mendikbud kepada anak-anak yang telah maju ke depan.
Pertanyaan Mendikbud tersebut langsung disambut oleh Erwin siswa kelas 5.
Ia mengatakan suka membaca buku cerita saat di rumah, dan di sekolah membaca buku pelajaran.
Selanjutnya disusul oleh Firdaus siswa kelas 3 yang juga gemar membaca buku cerita anak-anak.
Berbeda dengan Aldo siswa kelas 3 yang menghabiskan waktu di rumah dengan membaca buku pelajaran sekolah, khususnya buku Bahasa Indonesia yang memiliki banyak cerita.
Tidak hanya siswa laki-laki yang berani menyampaikan kegemarannya membaca buku, tetapi juga tiga siswi sekolah dasar.
Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email redaksi@tribunnews.com
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.