Zahrotur Riyad, Dokter Gigi yang Gigih Mengatasi Kehamilan Remaja di Pulau Kecil
Latar belakang pendidikannya boleh saja kedokteran gigi, namun Zahrotur Riyad justru berjibaku dengan penyuluhan reproduksi untuk…
Padahal, menurut pengakuannya, ia sempat tak dianggap.
"Tahun 2010 itu ketika saya mengajar atau ketika saya melakukan pelatihan konselor sebaya, itu saya enggak dipedulikan."
"Mereka senang ada dokter datang tapi atas apa-apa yang saya katakan itu tidak begitu peduli."
"Tapi sekarang tiap saya datang, mereka akan duduk mendengarkan dengan serius. Meski saya sebenarnya tidak pernah menyampaikan dengan serius ya," kata perempuan asal Lumajang, Jawa Timur ini.
Zahro mengaku ia menyampaikan materinya dengan gaya stand-up comedy atau dengan meggunakan media audio-visual seperti film.
Berkutat dengan anak pulau, menyelami latar belakang dan lingkungan mereka, Zahro mengungkap pendidikan yang rendah tak menjadi faktor ekslusif di dalam minimnya pengetahuan seksual di kalangan remaja pulau.

Ia menyebut lingkaran setan antara kemiskinan, kemalasan, gaya hidup yang kurang higienis serta pendidikan rendah itu sendiri menjadi satu-kesatuan latar belakang.
Oleh karena itu, dalam tiap pertemuan dengan anak-anak didiknya, Zahro selalu berusaha membakar semangat mereka.
"Saya bilang ke anak-anak itu \'kalian mau terus hidup seperti ini? kalian lulus SMP, kawin, terus punya anak. Terus anaknya kalian juga kawin pas SMP terus cucu kalian lahir, kawin lagi SMP. Begitu terus ratusan tahun kalian mau seperti ini? Kalian tidak ingin melihat-lihat dunia?\'."
"Saya bangunkan kesadaran lewat hal seperti itu sebenarnya."
Keteguhannya untuk memberikan pendidikan seksual bagi remaja pulau berpangkal dari hal sederhana namun berdampak luas.
"Anak-anak ini aset bangsa. Saya berpikir jika tidak dibangun remaja ini, anak-anak ini dengan pemahaman yang benar tentang segalanya, fondasi yang benar, baik tentang kehidupan, tentang pendidikan dan termasuk seks di dalamnya maka mereka akan begitu seterusnya."
Zahro tak ingin anak-anak itu selamanya menjadi bagian dari masalah bangsa. Mereka, harapnya, harus menjadi bagian dari solusi bagi Indonesia.
"Ketika dibangun kesadaran dari hal-hal seperti fondasi, tentang pendidikan seks misalnya, akan berkembang ke hal yang lain. Itu akan berkembang dengan keinginan untuk tahu lebih banyak."