Pemerintah Pilih Naikkan Harga BBM Subsidi Rp 1.500

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan pemerintah memilih menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi sebesar Rp1.500 per liter.

Opsi menaikkan harga BBM subsidi tersebut dimasukkan dalam Rancangan APBN-Perubahan 2012 yang telah diajukan pemerintah kepada DPR.

“Opsi sebetulnya kita mengusulkan untuk bisa dinaikkan harga BBM bersubsidi Rp1.500,” sebut Agus Marto, kepada wartawan usai rapat kerja bersama komisi VII, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/3/2012).

Mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini menyatakan pilihan menaikkan harga BBM subisidi ini diambil pemerintah sebagai transisi agar kedepan opsi kedua yakni mematok besaran subsidi yang dibayar pemerintah bisa dilaksanakan.

Lebih lanjut, Agus mengatakan pemerintah sebenarnya lebih memilih opsi kedua untuk mematok besar subsidi yang dibayarkan pemerintah sebesar Rp2.000 per liter.

“Itu adalah suatu transisi. Karena sebetulnya yang terbaik menurut pemerintah adalah subsidi yang dipatok misalnya Rp2.000 per liter. Sehingga kemudian nanti bisa mengikuti perubahan ICP (harga rata-rata minyak Indonesia-red). Jadi itu merupakan suatu pembelanjaran bagi kita semua masyarakat dan untuk mencegah naiknya ICP langsung terkena ke APBN,” katanya.

Tetapi, imbuhnya, dengan menaikkan harga BBM subsidi sebesar Rp1.500 per liter, pemerintah bertujuan untuk mempersiapkan dan memberikan pembelajaran bagi masyarakat.

“Masyarakat kita itu perlu suatu edukasi,. Jadi kita mulai dengan menaikkan harga BBM subsidi Rp1.500. Dan selanjutnya kita mohon untuk bisa kalau situasi berubah kita bisa melakukan penyesuaian apakah penyesuai itu dalam bentuk kenaikan harga BBM bersubsidi atau kita memasukki subsidi tetap per liter,” katanya.