APEC 2013
Tanpa Biaya, Energi Terbarukan Susah Dibangun
Hal yang menjadi kendala menurut Darnel adalah biaya mengembangkan energi terbarukan
TRIBUNNEWS.COM, NUSA DUA - Anggota Dewan Energi Nasional Herman Darnel Ibrahim mengatakan konsumsi minyak bumi Indonesia sudah mencapai 160 million ton oil equivalen per tahun. Angka tersebut bisa ditekan jika kalkulasi perhitungan pengembangan energi terbarukan bisa didorong lebih baik.
Hal yang menjadi kendala menurut Darnel adalah biaya mengembangkan energi terbarukan. Meski sumber energi banyak, namun pemerintah belum mampu mengembangkan karena kurang biaya.
"Berapa biaya meng-convert sumber energi terbarukan menjadi electricity dan biofuel. Di situ tekanannya," ujar Darnel dalam acara konferensi APEC energi bersih, terbarukan, dan berkelanjutan, di Hotel Ayodia, Selasa (1/10/2013).
Darnel menjelaskan jika energi terbarukan bisa dikembangkan maksimal, bisa berpotensi menggantikan 680 juta ton equivalen minyak per tahun.
"Potensinya sangat besar. Kami di DEN sudah pernah berhitung, potensinya setara dengan 680 million ton oil equivalen per tahun," jelas Darnel.
Darnel menambahkan untuk bisa menggantikan konsumsi minyak sebesar itu, dibutuhkan seluruh energi terbarukan yang dikembangkan. Dalam hal ini energi air, angin, sampai panas bumi harus dibangun secara menyeluruh.
"Itu potensi seluruh renewable kita, air, geotermal, solar, ocean, angin dan biomassa," ungkap Darnel.