Rupiah Melorot, Electronic Solution dan Home Solution Pertahankan Harga
Investor cenderung menahan, menunggu hingga pemilihan Presiden sehingga makin menekan penjualan produk elektronik di Indonesia.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar dan masa pemilu, menurut lembaga riset GFK menyebabkan pasar industri elektronik di Indonesia secara keseluruhan turun sebesar dua persen dibandingkan tahun lalu.
Meski rupiah terus tertekan, industri ritel Electronic Solution dan Home Solution belum berencana menaikkan harga yang dipajang di gerainya.
"Mulai bulan Februari hingga saat ini pergerakan sangat fluktuatif. Tapi karena pemasok kami sudah punya pabrik di Indonesia sehingga harga relatif stabil," kata Head of Marketing Electronic Solution Willy Sutanto saat temu media Pasar Elektronik di Tengah Fluktuasi Kurs Rupiah yang Melemah dan Pemilhan Presiden di Jakarta, Jumat (4/7/2014).
Meski demikian, pabrik barang elektronik berencana menaikan harga ketika rupiah terus melemah sekitar 15 persen dari angka kurs awal sebelum terjadi pelemahan Saat ini nilai kurs melemah sekitar 12,3 persen.
"Mereka terus berusaha menahan untuk tidak menaikan harga, tapi kalau terus melemah mereka akan menaikkan harga karena beberapa bagian produk seperti semi konduktor masih harus diimpor," katanya.
Di sisi lain investor cenderung menahan, menunggu hingga pemilihan Presiden sehingga makin menekan penjualan produk elektronik di Indonesia.
Willy berharap, nilai tukar rupiah terhadap dollar akan kembali menguat setelah masa pemilihan Presiden RI selesai sehingga jangan sampai menaikkan harga produk.
rupiah
Analis: Insiden Bom Medan dan Pernyataan Trump Membuat Rupiah Tertekan Cukup Dalam |
![]() |
---|
Kamis Pagi, Rupiah Melemah di Level Rp 14.042 per Dolar AS |
![]() |
---|
Melemah, Rupiah Ada di Level Rp 13.994 per Dolar AS |
![]() |
---|
Senin Siang, Rupiah Menguat ke Level Rp 14.025 per Dolar AS |
![]() |
---|
Sempat Perkasa, Rupiah Pagi Ini Justru Melemah Rp 14.065 per Dolar AS |
![]() |
---|