Telkom Targetkan Rp 30 Triliun dari Segmen 'High End'
Telkom membidik segmen high end market yang yang dikelola Enterprise Customer Facing Unit
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membidik segmen high end market yang yang dikelola Enterprise Customer Facing Unit (CFU) dan menyedot 3 Tbps bandwidth hingga akhir 2016.
“Hingga semester I 2016 sudah sekitar 2 Tbps bandwidth yang disediakan terpakai oleh high end market. Sedangkan uang di tangan untuk semua layanan di segmen high end market sekitar Rp 15 triliun,” kata Direktur Enterprise dan Business Service Telkom Muhammad Awaluddin, Jumat (24/6/2016).
High End Market terdiri dari segmen Enterprise, Government, dan SME. Telkom menggarap segmen ini dengan melakukan transformasi mengadopsi pola parenting strategi terhadap anak perusahaannya melalui implementasi organisasi berbasis Enterprise Customer Facing Unit (CFU).
Diungkapkannya, pencapaian Bandwidth in Service (BIS) di segmen High End Market Telkom sebesar 2 Tbps hingga semester I 2016 dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori.
Pertama, dari utilization dimana penggunaan BIS berdasarkan produk yakni DataCom dan Internet. Sampai pertengahan Juni ini layanan Internet menjadi kontributor terbesar dengan 66 persen dari Bandwidth in Service terdiri dari Astinet, IP Transit, dan High Speed Internet. DataComm yang terdiri dari VPN IP, Metro menyumbang sekitar 34 persen. Kedua dari sisi lokasi pasar Jawa dan luar Jawa.
Sampai pertengahan Juni ini, pelanggan yang berlokasi di Jawa masih mendominasi dengan 71 persen. Adapun pelanggan yang berlokasi di luar Jawa berkontribusi 29 persen.
"Pelanggan di luar Jawa mulai tumbuh berkat konsistensi Telkom membangun jaringan backbone, backhaul, dan akses. Selain itu kami juga terus edukasi pasar tentang manfaat dari adopsi Teknologi Informasi dan Komunikasi," katanya.
Sementara kategori terakhir dari Segmentasi dimana pengguna BIS berdasarkan tiga segmen besar yaitu Trading, Service, dan Manufacturing. Sampai pertengahan Juni ini, Segmen Service menjadi kontributor terbesar dengan 57 persen. Segmen Trading menempati peringkat ke 2 dengan 25 persen. Adapun segmen Manufacturing berkontribusi 18 persen.
"Kami di CFU enterprise tahun ini mengejar The Miracle 3 yakni 3 Tbps di bandwidth, Rp 30-an triliun di revenue, dan triple number di EBITDA. Di segmen High end Market ini butuh pemain dengan karakter marathon bukan sprinter. Nafasnya kudu panjang karena investasi besar dan edukasi harus rajin," ujarnya.
Dalam riset yang dilakukan AT. Kearney, diprediksi tahun ini pertumbuhan di segmen High End Market mencapai 15 persen. Dalam kajian lembaga ini, pasar IT Services di Indonesia selama lima tahun ke depan menunjukkan tren bisnis positif dengan pertumbuhan rata-rata 19 persen.
Potensi pertumbuhan terbesar pasar IT Services ada pada portofolio Payment yang tumbuh 35 persen, Data Center tumbuh 29 persen, Sistem Integrasi tumbuh 23 persen, dan Cloud & IT Outsourcing tumbuh 21 persen. (Hendra Gunawan)