Belanja Modal Telkom Tahun Ini Untuk Pengembangan Indihome, 4G dan 4/5G
Total anggaran capex PT Telekomunikasi Indonesia Tbk tahun 2017 ada dikisaran Rp 26,7 triliun-Rp 29 triliun.
Editor:
Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) akan gencar melakukan ekspansi bisnis tahun ini dengan alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) 23%-25% dari pendapatan perusahaan tahun 2016 lalu.
Pendapatan Telkom tahun lalu mencapai Rp 116,33 triliun, naik 13,5% dari tahun sebelumnya.
Sementara, total anggaran capex PT Telekomunikasi Indonesia Tbk tahun ini sekitar Rp 26,7 triliun-Rp 29 triliun.
Tahun lalu, perusahaan telekomunikasi menghabiskan capex Rp 29,1 triliun untuk membangun infrastruktur guna menunjang bisnis seluler, broadband dan infrastruktur lainnya, pembangunan jaringan backbone serat optik, dan pembangunan data center.
Alex Sinaga, Direktur Utama TLKM mengatakan sumber pendanaan capex mengandalkan kas internal dan stanby loan yang sudah didapat lewat penerbitan Obligasi.
"Tahun ini kita tidak punya rencana untuk meng-IPO-kan anak usaha karena pertimbangan kondisi ekonomi." ujarnya di Jakarta, Jumat (10/6/2017).
Capex akan digunakan untuk ekspansi infrastruktur demi menggalakkan seluruh generasi millenium berinovasi dan menjadikan masyarakat Indonesia sebagai masyarakat digital.
Telkom juga berencana mengakuisisi beberapa perusahaan Asia Pasifik yang bergerak di bidang digital.
TLKM ingin mendorong pertumbuhan lewat bisnis digital. Tahun ini, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menargetkan porsi bisnis ini meningkat 28% terhadap total pendapatan mereka.
"Secara Telkom konsolidasi tahun ini porsi digital bisnis mencapai 51%," ungkap Alex.
Meskipun bisnis digital terus didorong, Alex mengatakan bisnis invoice juga akan tetap dipertahankan karena kondisi infrastruktur dan ekonomi Indonesia tidak merata.
Masyarakat masih tetap ada yang menggunakan layanan invoice sehingga bisnis Telkom tidak akan bisa 100% berbasis digital.
Infrastruktur digital yang akan dikembangkan Telkom adalah Cyber indihome, 3G, 4G, dan 4/5G.
Saat ini PT Telekomunikasi Indonesia Tbk telah mengembangkan 4G di 162 kota di Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Sementara jaringan 2G sudah tidak dikembangkan lagi, namun yang ada masih tetap akan dipertahankan.
Tahun ini, TLKM menargetkan subcriber Indihome bertambah 1,3 juta dari posisi 1,6 juta pada tahun 2016. Sementara costumer selular juga akan terus didorong. Saat ini jumlah costume Telkomsel sudah mencapi 170 juta.
"Selular kita masih mau garap. Prospeknya besar karena jumlah penduduk indonesia yang sudah layak pakai handphone terus meningkat setiap tahun, sekitar puluhan juta. Mereka ini the new generasion untuk costumer kita." terang Alex.
Dengan ekspansi yang dilakukan, TLKM optimis bisa mencetak pertumbuhan double digit baik pada pendapatan, EBITDA dan laba bersih seperti tahun sebelumnya alias tripel double digit.
Pendapatan Telkom pada 2016 tumbuh 13,5% dibandingkan 2015 menjadi Rp 116,33 triliun.
Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi tumbuh 15,7 % menjadi 59,50 triliun rupiah dan laba bersih tumbuh 24,9 % menjadi Rp 19,35 triliun.
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk