Rabu, 1 Oktober 2025

Perbankan Swasta Ikut Biayai Proyek LRT

"Kita hanya diminta kesiapannya sebagai sindikasi perbankan, supaya koordinasi berjalan dengan baik," ujar Baiquni.

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Proyek pembangunan Light Rapid Transit (LRT) fase A koridor 1 (Velodrome-Kelapa Gading) terus digenjot guna memenuhi transportasi massa yang aman dan nyaman, Sabtu (8/7/2017). Pembangunan LRT sejauh 5,8 km ini dikerjakan dalam enam section. Saat ini, pembangunan telah mencapai 10,79 persen, progres tersebut termasuk konstruksi utama yang mulai dikerjakan sejak Januari 2017. Proyek pembangunan ini menelan biaya sebesar Rp 5 triliun, yang juga dipergunakan untuk mengakomodasi pagelaran Asian Games 2018 mendatang. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah telah mengajak bank swasta dalam pembangunan Light Rail Transit (LRT). Sehingga beban biaya dari APBN dan bank BUMN bisa berkurang.

"Saya dapat keterangan dari Dirut Bank Mandiri kalau enggak salah BCA sudah mau dan satu lagi Bank Niaga," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di kantor Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (31/7/2017).

Sementara itu Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni menjelaskan pihak bank BUMN sedang melakukan kesiapan sindikasi. Hal tersebut untuk mempermudah pembiayaan proyek LRT.

"Kita hanya diminta kesiapannya sebagai sindikasi perbankan, supaya koordinasi berjalan dengan baik," ujar Baiquni.

Menurut Baiquni jika hanya masalah pembiayaan, perbankan BUMN sudah menyiapkan anggaran khusus untuk proyek LRT.

"Tadi kan banyak bicara masalah teknis juga. Kalau bicara pembiayaannya perbankan ya siapkan saja," kata Baiquni.

Untuk diketahui investasi LRT tahap pertama Rp 21,7 triliun. Anggaran tersebut mencakup rute Cibubur dan Halim menuju stasiun Dukuh Atas.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved