Harga Pertamax Naik, Luhut : Kalau Mobil Camry yang Ngisi, Masak Disubsidi
Kenaikan tersebut berlaku untuk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex berkisar Rp 100 hingga Rp 300 yang berbeda tiap wilayahnya.
Penulis:
Apfia Tioconny Billy
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Non Subsidi kembali mengalami kenaikan mulai 24 Februari lalu.
Kenaikan tersebut berlaku untuk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex berkisar Rp 100 hingga Rp 300 yang berbeda tiap wilayahnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan pun angkat bicara, menurut Luhut tidak masalah jika BBM Non Subsidi yang naik.
Kalau BBM Subsidi yang naik barulah menjadi masalah karena digunakan oleh masyarakat kalangan bawah.
"Sepanjang kepentingan rakyat bawah itu tidak ada perubahan," ucap Luhut saat ditemui di kantor Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2018).
Baca: Citilink Turunkan Satu Penumpang Karena Merokok Saat Berjalan Menuju Pesawat
Baca: Total Kerugian Garuda Indonesia Rp 2,88 Triliun
Kemudian Luhut pun menuturkan sebaiknya para masyarakat kalangan atas tidak menggunakan BBM Subsidi.
"Kalau mobil Camry yang ngisi (BBM di SPBU) masak disubsidi," tutur Luhut.
Adapun rincian kenaikan misalnya untuk Pertamax mengalami kenaikan Rp 300 dari Rp 8.600 menjadi Rp 8.900 per liter untuk wilayah Sumut, Bengkulu, Jakarta, Jabar, Banten, Jateng, Yogyakarta, Jatim, Bali, Kalteng, Kaltim, Kalsel, dan Kaltara.
Kemudian Pertamax Turbo di Jakarta, Banten, dan Jabar ditetapkan Rp 10.100 per liter.
Untuk bahan bakar Dexlite di Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Jakarta, Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Bali, NTB, dan NTT ditetapkan Rp 8.100 per liter.
Sedangkan untuk harga Pertamina Dex di wilayah Sumut, Jakarta, Banten, dan Jabar ditetapkan seharga Rp 10.000 per liter dan di Jateng, DIY, Jatim, Kepri, Sumsel, dan Lampung ditetapkan Rp 10.100 per liter.