Senin, 18 Agustus 2025

Gempa di Lombok

PLN Butuh Waktu Seminggu Untuk Pulihkan Jaringan Listrik di Lombok

PLN (Persero) masih melakukan sejumlah perbaikan jaringan listrik di Lombok pasca terjadinya gempa

Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Warga mencari barang berharga di rumahnya yang terkena gempa bumi di Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8/2018). Menurut data sementara setidaknya ribuan rumah rusak berat akibat gempa bumi 7.0 SR tersebut dan wilayah Lombok Utara yang mengalami kerusakan paling parah. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) masih melakukan sejumlah perbaikan jaringan listrik di Lombok pasca terjadinya gempa sebesar 7,0 skala richter (SR) pada Minggu (5/8/2018) lalu.

Direktur Bisnis Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara PLN, Amir Rosidi menyebutkan butuh waktu seminggu untuk menghidupkan kembali listrik di seluruh wilayah Lombok.

Pasalnya, kondisi fasilitas penunjang jaringan listrik di Lombok cukup mengalami kerusakan, terlebih banyak tiang listrik yang roboh akibat gempa.

"Kita lihat dari kondisinya, terus terang yang cukup memerlukan waktu karena harus mendirikan tiang. Nah berapa tiang roboh sekarang lagi kita selesaikan," ujar Amir Rosidi saat ditemui di kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (7/8/2018).

Sementara itu untuk pembangkit listrik saat ini mulai dilakukan pengujian khususnya pada bagian pengamanan listrik atau circuit breaker.

"Sudah dites. Kemarin pada saat gempa terganggu trip pembangkitnya, circuit breaker-nya. Nah sekarang kita lakukan pengujian di lapangan.

Untuk memulihkan jaringan, PLN pun menambahkan Sumber Daya Manusia (SDM) dari kawasan sekitar Lombok seperti dari Bali dan Jawa Timur.

"Kita harapkan dalam seminggu sudah bisa dinormalkan, karena sekarang banyak bantuan dari luar Lombok," ujar Amir.

PLN pun kini fokus untuk memperbaiki jaringan distribusi 20 kV dan memulihkan listrik pada fasilitas layanan publik seperti rumah sakit, tempat penampungan pengungsi, instalasi air bersih dan kantor pemerintahan daerah setempat.

Sebanyak 53 penyulang 20 kV pada sistem kelistrikan dalam kondisi aman dan normal, sementara lima penyulang lainnya masih padam sebagian.

Sekitar 40 ribu pelanggan di Senggigi dan Tanjung masih mengalami padam listrik dengan perkiraan beban kurang lebih10 MW.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan