Kamis, 11 September 2025

Ikuti Perkembangan Pasar, Brewin Mesa Perkenalkan Unit Compact Rasa Bintang Lima di The Lana

The Lana menonjolkan desain yang inovatif dengan konstruksi kualitas superior, serta memiliki tata letak unit yang efisien dan fungsional.

Olan/Tribunnews.com
President Director PT Brewin Mesa Sutera, Bill Cheng (kanan) menjelaskan konsep dan detail unit terbaru dari Apartemen The Lana di Alam Sutera, Kamis (16/5/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Pengembang apartemen asal Singapura yang berfokus pada apartemen high-end, Brewin Mesa, memperkenalkan rancangan Compact Luxury Unit pada apartemen The Lana.

Diketahui, The Lana, merupakan proyek perdana Brewin Mesa di Indonesia. Apartemen ini disebutkan masuk dalam kelas high-end di Alam Sutera.

Unit compatc rasa hotel bintang lima ini dilengkapi dengan material dan peralatan berkualitas tinggi dan diperuntukkan bagi segmen pasar milenial kelas premium.

Compact Luxury Unit itu diperkenalkan pada talkshow yang menghadirkan Anton Sitorus, Kepala Dept Research Savills Indonesia dan Bill Cheng, President Director PT Brewin Mesa Sutera, di Alam Sutera, Kamis (16/5/2019).

Pada kesempatan itu, Anton Sitorus menjelaskan ada shifting demand dari pasar hunian di Indonesia.

Dia menilai Industri properti di Indonesia menunjukkan prospek perkembangan yang semakin positif seiring perbaikan ekonomi domestik dan perubahan tren gaya hidup masyarakat urban.

"Berdasarkan pengamatan Savills Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir permintaan akan properti hunian terutama apartemen belakangan ini didominasi oleh pengguna langsung (end-user) seperti kelompok keluarga muda dan kalangan pekerja professional, dimana tingkat pertumbuhan segmen ini terbilang besar. Permintaan dari pasar end-user ini kebanyakan menyasar kepada produk-produk yang berkualitas sekaligus juga terjangkau," kata Anton dalam talshow yang diikuti Tribunnews.com.

Anton menambahkan, sesuai dengan kemampuan daya beli dari kelompok keluarga muda dan kalangan pekerja professional tsb, maka terlihat peningkatan tren akan unit-unit hunian apartemen yang ukurannya lebih efisien dan compact, dengan unit price-nya lebih rendah.

Adapun Bill Cheng mengatakan, pihaknya memproyeksikan pasar properti akan jauh membaik setelah Idul Fitri atau di penghujung 2019 usai melalui stagnasi dalam empat tahun terakhir.

"Pembeli dan investor dapat mengharapkan ekonomi yang lebih stabil untuk 5 tahun ke depan. Melihat harga yang cenderung tidak berubah dalam empat tahun terakhir, saat ini merupakan waktu yang optimal bagi investor dan pembeli untuk memasuki pasar properti dan memanfaatkan kenaikan yang akan terjadi di pasar properti,”  katanya.

Dengan kondisi pasar apartemen di Jakarta yang cenderung stagnant dalam 3-4 tahun terakhir, sejumlah proyek kelas menengah dan menengah ke bawah di lokasi strategis yang menawarkan unit lebih kecil telah memperlihatkan performa yang baik.

Kemudian proyek kelas menengah dan menengah ke atas yang diluncurkan dalam beberapa tahun terakhir juga dirancang dengan ukuran unit yang lebih kecil dibandingkan pada periode 2010 – 2014.

Hal ini membuktikan permintaan pasar telah beralih ke ukuran unit yang lebih kecil.

Bill Cheng menjelaskan, pihaknya secara konsisten mengevaluasi tren properti dan dengan lebih dari 50 persen populasi Indonesia berusia di bawah 30 tahun.

"Kami melihat permintaan yang akan terus tumbuh dari generasi milenial yang menghendaki gaya hidup lebih ‘ringan’. Para milenial lajang dengan mobilitas tinggi dan menghabiskan banyak waktu mereka di luar apartemen untuk menjalani kehidupan sosial. Oleh karena itu, generasi milenial ini tidak ingin dibebani dengan biaya tinggi dari unit ukuran besar dan juga tidak mudah untuk merawatnya. Tren terhadap apartemen berukuran lebih kecil ini akan semakin meningkat hingga ke pangsa pasar kelas high-end,” katanya.

Meskipun banyak proyek-proyek baru untuk segmen menengah ke atas, masih ada kaum eksekutif muda, profesional dan milenial lulusan luar negeri berselera internasional yang lebih menyukai produk canggih, high-end, dirancang secara khusus dan sempurna, namun berukuran compact.

Hal yang menjadi perhatian mereka, kata Bill Cheng adalah lokasi yang strategis, konsep hunian dengan desain ikonik, serta berbagai fasilitas dan kenyamanan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup mereka.

"Brewin Mesa meluncurkan rancangan The Lana Compact Luxury Units untuk memenuhi kebutuhan pembeli yang menginginkan unit mewah dalam sebuah proyek bergengsi, namun tidak berukuran terlalu besar," katanya.

Seiring dengan semakin terbatasnya lahan dan proyek apartemen berkualitas di kawasan bisnis terpadu (CBD), pembeli cenderung memilih untuk berpindah ke kota mandiri seperti Alam Sutera.

Dengan koneksi jalan tol yang sangat baik, Alam Sutera merupakan lokasi yang mudah diakses dari CBD dan daerah-daerah lain di Jakarta, serta menawarkan lingkungan hidup yang hijau, teratur dan nyaman.

Bercermin dari daya tarik Alam Sutera, sudah banyak pengembang yang memulai proyek di kota mandiri tersebut. Namun, sebagian besar proyek-proyek tersebut dirancang khusus untuk kalangan menengah ke bawah.

Dia menjelaskan, The Lana merupakan satu-satunya proyek kelas high-end yang menyediakan unit mewah berukuran compact yang dirancang khusus untuk kaum milenial.

"The Lana juga menyediakan unit berukuran lebih besar yang cocok untuk keluarga yang lebih besar," tambahnya.

Ke depannya kaum milenial ini dapat lebih memilih untuk menyewa unit di The Lana, oleh karenanya, unit-unit mewah berukuran compact ini juga merupakan pilihan tepat bagi para investor yang menginginkan rental yield (hasil sewa) yang menguntungkan. Dengan demikian, The Lana melayani berbagai segmen pembeli, dari investor hingga pengguna akhir.

Khusus bagi The Lana, Brewin Mesa percaya Alam Sutera adalah salah satu lokasi bergengsi dan strategis di bagian barat Jakarta dan Tangerang.

Bagian terpenting adalah jaringan transportasi ke Alam Sutera akan semakin lengkap dengan penyelesaian tol JORR 2 antara Kunciran dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dan ke depannya nanti, LRT juga akan terhubung langsung ke Alam Sutera dan menjadikan The Lana sebagai bagian penting dari pembangunan Kawasan Berorientasi Transit / Transit Oriented Development (TOD).

Bill Cheng menekankan kemewahan tidak selalu berarti ukuran unit yang besar, namun lebih ke arah kualitas.

"Kami melihat banyak pembangunan apartemen di Singapura dan Hong Kong dengan tipe unit lebih kecil yang dikenal sebagai pembangunan yang mewah dan kelas high-end. Mereka dibangun dengan kualitas sangat baik, fasilitas lengkap, dan inilah yang diincar oleh para pembeli ketika mencari unit yang mewah, baik ukuran besar ataupun lebih compact,” katanya.

Brewin Mesa merencanakan pembangunan The Lana sebagai apartemen paling mewah di Tangerang dengan memastikan semua jenis unit dilengkapi dengan peralatan dan spesifikasi mewah dan dirancang dengan cermat, mulai dari unit dua dan tiga kamar tidur berukuran lebih besar hingga unit mewah berukuran lebih kecil.

Beragam unit tersebut dilokasikan di tower terpisah sehingga profil pembeli yang berbeda karakter tersebut tidak tercampur.

Profil konsumen dari keluarga yang membutuhkan area lebih luas akan berada di Tower 1, sedangkan profil konsumen profesional dan milenial yang menyukai unit yang lebih kecil akan berada di Tower 2.

The Lana adalah karya pertama dari Brewin Mesa di Indonesia. Mereka memastikan hanya yang terbaik yang dipersembahkan bagi para pembelinya.

The Lana menonjolkan desain yang inovatif dengan konstruksi kualitas superior, serta memiliki tata letak unit yang efisien dan fungsional.

Dengan lokasi strategis di CBD Alam Sutera, dilengkapi dengan spesifikasi berkualitas tinggi dan beragam fasilitas hunian, Brewin Mesa percaya bahwa The Lana akan mendapat respon positif dari masyarakat Indonesia yang menginginkan properti mewah.

The Lana Compact Luxury Units tersedia dalam tipe Deluxe Studio dengan pilihan ukuran mulai 28 m2 hingga 35 m2 dan tipe 1-Bedroom mulai dari 55 m2.

Sedianya, unit-unit terbaru dari The Lana akan dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 1 miliar hingga Rp 5 miliar. Proses konstruksi akan memakan waktu 22 bulan dengan jadwal penyerahan unit pada semester kedua 2020 mendatang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan