Minggu, 7 September 2025

Virus Corona

Pandemi Covid-19 Juga Bikin Industri Unggas Ikut Sakit-sakitan

Keberlangsungan industri poultry atau unggas menjadi tidak sehat sejak muncul pandemi Covid-19.

Editor: Choirul Arifin
dok. Kementan
ILUSTRASI 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Sierad Produce Tbk (SIPD) menyatakan, keberlangsungan industri poultry atau unggas menjadi tidak sehat sejak muncul pandemi Covid-19.

Presiden Direktur Sierad Produce Tommy Wattimena mengatakan, satu diantara penyebab industri jadi kurang sehat adalah mahalnya bahan baku pakan yakni jagung.

"Kalau kita lihat di setiap supply chain kita itu banyak sekali. Pertama jagung, jagung kita adalah satu diantara termahal di dunia karena tidak boleh mengimpor," ujarnya saat webinar, Selasa (4/8/2020).

Karena itu, kata Tommy, proteksi tersebut membuat biaya operasional pelaku industri unggas meningkat, belum lagi bahan baku kedelai harus impor dari Argentina maupun Brazil.

Baca: China Hentikan Impor Unggas AS Setelah Adanya Temuan Kasus Corona di Pabrik Tyson Foods

"Dari situ sudah komponen biayanya sangat tinggi. Sebanyak 60 persen sampai 70 persen dari ayam adalah biaya makanan," katanya.

Baca: Harga Daging Ayam di Indonesia 30 Persen Lebih Mahal dari Eropa

Disisi lain, produksi terhadap pakan ayam di Indonesia juga sudah kelebihan kapasitas, sehingga berpotensi menimbulkan perang harga.

"Over capacity ujungnya menimbulkan perang harga. Selain itu, akses perbankan juga tidak ada," pungkasnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan