Rabu, 10 September 2025

Terima Program Pemulihan Ekonomi, Pemilik Tempat Usaha Dapat Kembali Berusaha dan Tak Lakukan PHK

Penyaluran program PEN dilakukan ke berbagai sektor antara lain sektor perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan sektor lainnya.

TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR
ILUSTRASI Pameran produk UMKM. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga dapat menerima manfaat dari bantuan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diberikan pemerintah.

Yuyun Juriah, pemilik usaha makanan siap saji dan sambal kemasan botol, mengaku dapat mengelola keuangan usaha berskala kecil dan menengah miliknya yang berada di Bogor Utara, Jawa Barat.

Setelah mendapat bantuan, perempuan ini dapat menggaji karyawan sekaligus memutar uang untuk operasional dan produksi usaha.

Baca: Sri Mulyani Jelaskan Program Pemulihan Ekonomi Indonesia Tidak Seperti China

"Saya juga dapat memasarkan dan promosi produk baik di berbagai kanal sosial media, maupun melalui platform belanja online," ujarnya.

Sementara itu, Jenny Tjahyawati, pemilik usaha butik dan konveksi, mendapat bantuan dana PEN. Selain itu, dia menerima pembinaan usaha dari Bank Mandiri.

Sehingga, kata dia, kemacetan usaha di bilangan Duren Sawit, Jakarta Timur yang dialami sejak awal tahun, pelan-pelan mulai berputar kembali.

Baca: Pemerintah Anggarkan Rp 695,2 Triliun untuk Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi

Semenjak pandemi Covid-19 melanda perekonomian negeri ini, usaha Jenny pun kena imbasnya.

Selain orderan yang masuk turun drastis, perempuan ini harus memutar otak agar tidak sampai melakukan PHK terhadap pekerjanya, yang sebagian besar adalah kaum perempuan.

“Saya sangat tertolong bantuan pemerintah melalui kredit ringan yang disalurkan Bank Mandiri. Sehingga, usaha konveksi masih bisa berjalan,” ucapnya.

Yuyun dan Jenny adalah sebagian kecil dari ratusan ribu debitur, yang mendapat bantuan kredit melalui program PEN yang digagas pemerintah melalui Bank Mandiri.

Baca: Pandemi Covid-19, Sektor Jasa Keuangan Harus Dijaga untuk Dorong Pemulihan Ekonomi

Hery Gunardi, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, mengatakan pihaknya mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional, terutama yang ditujukan kepada pelaku UMKM.

"Hingga 17 September 2020, Bank Mandiri telah menyalurkan dana PEN mencapai Rp36,8 triliun yang disalurkan kepada hampir 106 debitur, dimana penyaluran dana PEN ke pelaku UMKM mencapai lebih dari 105 ribu debitur senilai Rp16,6 triliun,” kata dia.

Penyaluran program PEN di Bank Mandiri, lanjut Hery, dilakukan ke berbagai sektor antara lain sektor perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan sektor lainnya.

Penerima kredit program ini tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Tentunya, untuk menjangkau pelaku usaha yang tersebar di berbagai propinsi ditengah berlangsungnya pandemi covid-19 bukanlah hal mudah.

Untuk itu, Bank Mandiri mengambil langkah sigap.

Diantaranya dengan mengembangkan aplikasi Mandiri Pintar. Sebuah aplikasi untuk mengakses kredit UMKM secara online.

Aplikasi ini dapat mempercepat proses pengajuan dan persetujuan terhadap pengajuan kredit.

Dalam mengajukan kredit, nasabah tidak perlu mendatangi kantor cabang.

Selain itu, Bank Mandiri bekerjasama dengan pemerintah daerah, secara aktif melakukan sosialisasi program PEN ke penjuru tanah air.

Hery menambahkan, di luar penyaluran dana PEN, pada periode yang sama Bank Mandiri telah menyetujui permohonan restrukturisasi kredit untuk lebih dari 523 ribu debitur guna mendukung pemulihan ekonomi.

Portofolio kredit yang sudah direstrukturisasi mencapai lebih dari Rp115 triliun. Dari jumlah debitur tersebut, tercatat 387 ribu lebih merupakan debitur UMKM.

Restrukturisasi debitur terdampak pandemi Covid-19 oleh Bank Mandiri juga dilakukan dalam koridor ketentuan yang ditetapkan regulator.

Selain itu, lanjut Hery, Bank Mandiri juga mendukung pemerintah untuk program Bantuan subsidi gaji atau upah pekerja. Seperti diketahui, pada 27 Agustus 2020, Pemerintah meluncurkan program bantuan subsidi gaji kepada pekerja/Buruh dibawah koordinasi Kementerian Tenaga Kerja dengan melibatkan beberapa institusi seperti BPJS Ketenagakerjaan sebagai penyedia data penerima bantuan dan HIMBARA sebagai bank penyalur.

Hingga 16 September 2020, dari 6,4 juta rekening secara nasional, Bank Mandiri telah menyalurkan subsidi gaji ke lebih dari 3 juta rekening senilai Rp3,7 triliun.

“Untuk memulihkan perekonomian nasional perlu dukungan seluruh pihak. Kami berharap, langkah Bank Mandiri ini mampu memperkuat upaya menggerakkan roda ekonomi sehingga dapat cepat pulih dan tumbuh baik secara berkelanjutan,” ujar Hery.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan