Kemendag Percepat Keluarnya Izin Ekspor Hanya dalam Waktu Delapan Jam
Luther Palimbong mengatakan pihaknya mempercepat keluar izin ekspor yang diajukan oleh perusahaan eksportir.
Penulis:
Reynas Abdila
Editor:
Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus berupaya meningkatkan ekspor di masa pandemi. Saat ini, fokus utama pemerintah adalah mengekspor komoditi yang trennya sedang meningkat dan banyak permintaan dari negara lain.
Direktur Ekspor Produk Industri dan Pertambangan Kementerian Perdagangan Luther Palimbong mengatakan pihaknya mempercepat keluar izin ekspor yang diajukan oleh perusahaan eksportir.
Baca juga: Kemendag Dukung Pengembangan Food Estate yang Dijalankan Kemenhan
Menurutnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi sudah menandatangani aturan yang bisa mengeluarkan izin ekspor hanya dalam waktu delapan jam.
“Relaksasi kebijakan, kita sudah mulai pikirkan bagaimana kita permudah kebijakan sehingga pelaku usaha tidak terbebani dengan perizinan. Bapak Menteri sudah menandatangani terkait persetujuan ekspor hanya dalam waktu 8 jam,” kata Luther dalam webinar Mandiri Manufacturing Indonesia Forum 2021, Kamis (15/4/2021).
Baca juga: Pengamat: Cuma 14 Persen Konstribusi Ekspor UMKM Indonesia Masih Sangat Rendah
Kemendag berupaya memberi kemudahan bagi eksportir, terlebih jika perusahaan baik, bayar royalti dan taat pajak.
“Sehingga tidak ada lagi pengusaha yang mengeluh soal perizinan,” tambah Luther.
Luther mengatakan pada tahun 2020 ketika Covid-19 mulai menyebar, neraca ekspor Indonesia hanya turun 2,61 persen.
Sejumlah kalangan memrediksi perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh mencapai 3,3 persen dan bisa terus meningkat pada tahun ini.
“Ekspor Indonesia mengalami tren yang positif di dekade terakhir 2020, ekspor kembali meningkat pada di November-Desember bahkan melebihi di tahun-tahun sebelumnya,” urainya.
Adapun sektor yang mengalami kenaikan ekspor terbesar di 2020 secara nilai adalah besi baja, perhiasan, lemak nabati, dan lain-lain.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menilai ekonomi global akan meningkat secara signifikan.
Ini dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi dua negara yang menjadi tujuan utama ekspor Indonesia.
“Ini peluang sangat bagus bagi sumber pertumbuhan industri manufaktur Indonesia kalau kita sangat kompetitif. Beberapa poin positif tadi, kami memperkirakan pertumbuhan Indonesia dari sisi GDP akan kembali ke 3,3 persen dari kontraksi minus 2,93 persen,” jelas Andry.