Senin, 11 Agustus 2025

15 Tahun Rangkul Emak-emak dan UMKM Lewat Bisnis Ayam Goreng Krispi Harga Kaki Lima

Membawa bendera Sabana Fried Chicken, Haji Syamsalis sukses mengembangkan gerai ayam gorengnya dengan konsep kemitraan.

IST
Ayam goreng Sabana, resep bisnisnya manjur bertahan belasan tahun dengan konsep kemitraan dengan UMKM. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis ayam goreng harga kaki lima terbukti memiliki segmen pasar tersendiri dengan konsumennya yang terus berkembang hingga saat ini.

Terbukti, dari sebelumnya pasar hanya 1-3 pemain, kini ada belasan gerai ayam goreng krispi branded dengan harga ala kaki lima.

Beberapa merek ini ada yang merambah segmen pasar sedikit di atasnya, dengan menggarap segmen mini resto yang menyediakan layanan dine-in.

Dari belasan merek yang pernah masuk ke pasar dan bertahan di tengah gempuran para pemain baru dan pemodal besar, bisnis ayam goreng krispi yang didirikan oleh Haji Syamsalis, salah satu yang sanggup bertahan hingga kini.

Membawa bendera Sabana Fried Chicken, Haji Syamsalis sukses mengembangkan gerai ayam gorengnya dengan konsep kemitraan.

Outlet ayam goreng renyah ini kini tersebar di ribuan lokasi. Di Jabodetabek, gerai ayam goreng harga Rp 10 ribuan ini mudah ditemukan di berbagai kawasan perumahan.

Baca juga: Waralaba Baba Rafi Ekspansi Pasar ke India

Usaha ini cepat berkembang lewat resep waralabanya.

H. Syamsalis, sang founder dan owner Sabana Group mengaku bisnis perusahaannya bisa berkembang hingga 15 tahun karena selalu mengedepankan inovasi produk dan layanan juga ‘keberanian’ memenangkan hati konsumen.

Baca juga: Bisnis Waralaba Makanan Rakyat Mampu Bertahan di Tengah Pandemi

"Ini adalah pilihan yang wajib diambil di tengah pandemi selama ini, Sabana terus memaksimalkan peran dengan memberdayakan masyarakat sekitar menjadi bagian yang tak terpisahkan dari eksistennya selama 15 tahun ini,” ujarnya, Senin (30/8/2021).

Baca juga: Industri Waralaba Bantu Ciptakan Konsumsi Domestik

H. Syamsalis menjelaskan, untuk memekarkan bisnisnya di berbagai kota, dia banyak menggandeng mitra UMKM.

Dia mengaku konsep ini akan terus dia jalankan ke depan.

Dia berkolaborasi dengan berbagai pihak demi menggerakkan mitra-mitra UMKM dan memberdayakan masyarakat luas.

“Seperti yang sudah kami lakukan selama 15 tahun ini, kami menggerakkan Ibu-ibu rumah tangga untuk melipat kertas kemasan," ujarnya.

"Alhamdulillah kegiatan ini memberikan dampak ekonomi yang baik bagi mereka, sehingga dalam kondisi pandemi seperti ini, mereka tetap berpenghasilan. Inilah salah satu kontribusi Sabana untuk negeri,” lanjutnya.

Haji Syamsalis menilai, meski kompetisi makin ketat, pasar ayam goreng krispi tetap menjanjikan. 

Pasar yang menurutnya masih potensial digarap saat ini adalah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Barat seperti Kota Padang. 

Dia mengatakan, kondisi pandemi ini juga memberi banyak hikmah bagi perjalanan bisnis Sabana.

“Semangat untuk terus berusaha, mencari peluang dan kesempatan, serta tetap menyediakan produk halal dan berkualitas merupakan pengorbanan yang tidak sederhana, dalam masa PPKM banyak mitra yang konsisten berusaha, kami sangat mengapresiasi semua mitra terbaik yang dalam kondisi apapun, selalu konsisten bersama kami demi berbuat untuk negeri,” katanya.

Ia juga mengapresiasi dukungan mitra-mitra di daerah yang selama ini konsisten  mendukung program-progyang dijalankan kantor pusat sebagai strategi bertahan.

“Loyalitas mitra, plus dukungan moral, doa dan usaha membuat kami bisa hadir melayani dengan baik,” ungkapnya diamini Ujang Kurniawan, Ketua Panitia Milad Sabana Group ke-15.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan