Minggu, 7 September 2025

Tertekan Pandemi, 430 Debitur CIMB Niaga Lakukan Restrukturisasi

Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mencatat adanya penurunan pengajuan restrukturisasi kredit dari pelaku usaha UMKM pada tahun ini.

Editor: Sanusi
WARTA KOTA/WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Nasabah melakukan pembayaran menggunakan Scan QRIS OCTO Mobile dari CIMB Niaga di Nasi Kapau Kedai Sutan Mangkuto, Bintaro Jaya, Tanggerang Selatan Minggu (17/10/2021). Dengan Scan QRIS OCTO Mobile, nasabah bisa memilih berbagai sumber dana mulai dari Tabungan, Kartu Kredit, Rekening Ponsel, hingga Poin Xtra. Transaksi menjadi lebih praktis, sehat, dan aman karena nasabah tidak perlu membawa uang tunai atau mengeluarkan kartu debit/kredit. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mencatat adanya penurunan pengajuan restrukturisasi kredit dari pelaku usaha UMKM pada tahun ini.

Head of Emerging Business Banking CIMB Niaga Tony Tardjo mengatakan, total pembiayaan pada segmen small medium enterprise (SME) atau usaha kecil dan mikro pada 2020 sebesar Rp 20,1 triliun dengan 6.180 debitur.

Baca juga: Perluas Nasabah, CIMB Niaga Sinergi Dengan Batumbu Salurkan Pinjaman

"Dari total portofolio SME, ada Rp 4 triliun (818 debitur), atau sekitar 20 persen dari nasabah yang kami bantu dengan program restrukturisasi," kata Tony dalam Diskusi Bersama CIMB Niaga dan Batumbu secara virtual, Selasa (19/10/2021).

"Kami coba bantu nasabah agar pembayaran kewajiban bunga dan pokoknya bisa dipermudah," sambung Tony.

Sementara untuk tahun ini hingga Juni, kata Tony, nasabah yang membutuhkan bantuan restrukturisasi mulai berkurang cukup banyak menjadi Rp 2 triliun dengan jumlah 430 debitur.

Baca juga: CIMB Niaga Perkuat Layanan Digital Banking Melalui Octo Savers

"Ini sekitar 11 persen dari total portfolio kami," ucap Tony.

Menurutnya, penurunan debitur yang mengajukan restrukturisasi di CIMB Niaga, menandakan ekonomi di masyarakat mulai menggeliat kembali setelah tertekan akibat pandemi Covid-19.

"Pelaku bisnis mulai menghasilkan omzet yang cukup baik, sehingga mereka bisa beraktivitas normal dan melakukan kewajiban pembayaran mereka kepada bank. Jadi ini tanda positif, Insya Allah ke depan bisa lebih baik lagi," tuturnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan