Jumat, 15 Agustus 2025

Tahun Depan, PLN Disjaya Akan Tambah 25 Charger SPKLU

PLN Disjaya menargetkan penambahan 25 charger Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada tahun depan.

Editor: Sanusi
Tribunnews/Irwan Rismawan
Wakil Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo saat peluncuran aplikasi PLN Charge.IN di Jakarta, Jumat (29/1/2021). PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) meluncurkan aplikasi Charge.IN bagi pengguna kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB), aplikasi tersebut dapat digunakan untuk mengisi daya kendaraan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Dengan hadirnya aplikasi itu diharapkan dapat mendorong penggunaan kendaraan listrik lebih masif dalam beberapa waktu ke depan. Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara melalui Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (PLN Disjaya) menargetkan penambahan 25 charger Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada tahun depan.

General Manager PLN Disjaya Doddy B Pangaribuan mengatakan, penambahan SPKLU sejatinya bergantung pada penugasan yang diberikan PLN Pusat. Kendati demikian, pihaknya optimistis bisa menambah setidaknya 100 persen dari jumlah yang sudah ada dan tengah dikerjakan di tahun ini.

Baca juga: Cara Isi Mobil Listrik di aplikasi Charge.IN dan 6 Titik Lokasi SPKLU di Jawa Tengah dan DIY

"Kalau kami boleh mengusulkan tentu sama (jumlahnya) dengan yang sudah terpasang dan akan terpasang tahun ini, jadi akan menambah 100 persen," kata Doddy dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/12).

Doddy menyebutkan, saat ini sudah tersedia 12 charger SPKLU di 8 lokasi. Selain itu, masih ada 13 charger tambahan di 10 lokasi yang tengah dikejar oleh PLN Disjaya. Dengan demikian, pada akhir tahun nanti diharapkan bakal ada 25 charger SPKLU pada 18 lokasi di Jakarta.

Baca juga: SPKLU Pertama di Kalimantan untuk Ngecas Mobil Listrik Resmi Beroperasi di Balikpapan

Dalam upaya mendorong akselerasi fasilitas SPKLU, PLN membuka opsi kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain.

Dalam penyediaan SPKLU, ada tiga unsur yang menjadi syarat utama yakni pemilik lahan, pemilik peralatan dan juga operator. Dalam proses kerjasama yang diusung, PLN memberikan kesempatan kepada mitra untuk andil dengan menyediakan ketiga unsur utama tersebut ataupun hanya salah satu maupun dua dari tiga unsur yang ada.

"Mekanisme pembagian keuntungan juga sudah ditetapkan. Untuk tarif curah sangat kompetitif. Untuk tarif bisnis atau biasa itu kita (tetapkan) Rp 2.466 per kWh. Itu yang akan dibayar oleh pemilik kendaraan, dari situ Rp 1.466 per kWh yang masuk ke PLN dan sisanya jadi hak dari investor ini," kata Doddy.

Adapun, pemberlakuan pembagian tarif ini khusus untuk investor yang menyediakan ketiga unsur dalam penyediaan SPKLU.

Doddy menambahkan, dengan telah dibukanya opsi kerjasama ini maka ada potensi penambahan 500 unit SPKLU diluar penugasan PLN. Namun, Doddy menilai hal ini juga bergantung dari insentif yang diberikan oleh pemerintah.

Baca juga: Gandeng PLN, Nissan Indonesia Buka SPKLU Pertama di Wisma Indomobil MT Haryono

"Feeling saya di luar PLN mungkin sekitar 500 lokasi lah, ini pun bergantung insentif yang diberikan pemerintah khususnya dikeringanan harga kendaraan," kata Doddy.

Secara khusus untuk UID Jakarta Raya, Doddy memastikan pihaknya siap menopang rencana akselerasi kendaraan listrik dan kompor induksi.

Menurutnya, dengan tingkat reserve margin saat ini yang dikisaran 29 persen hingga 30 persen, maka penambahan konsumsi 1.000 MW dari dua sektor ini pun masih akan mencukupi.

artikel ini sudah tayang di KONTAN dengan judul PLN Disjaya Akan Tambah 25 Charger SPKLU di Tahun Depan

Sumber: Kontan
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan