Minggu, 7 September 2025

Virus Corona

Heboh Wanita Protes Hasil PCR Padahal Belum Tes, Menkes Diminta Tindak Mafia Laboratorium Kesehatan

Beredar sebuah video berdurasi 51 detik yang menunjukan seorang wanita protes pada pelayanan tes Covid-19 di satu cabang Bumame Farmasi.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi Tes PCR. Heboh Wanita Protes Hasil PCR Padahal Belum Tes, Menkes Diminta Tindak Mafia Laboratorium Kesehatan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Beredar sebuah video berdurasi 51 detik yang menunjukan seorang wanita protes pada pelayanan tes Covid-19 di satu cabang Bumame Farmasi.

Wanita tersebut tak terima, hasil tes Covid-19 atas nama dirinya telah keluar meski dirinya belum melakukan tes Covid-19.

Berdasarkan pengakuan wanita dalam video itu, dirinya baru membuat janji akan melakukan tes Covid-19 di Bumame SCBD, Jakarta Selatan.

Baca juga: Viral Perempuan Marah-marah Dapat Hasil Tes PCR, Bumame: Kesalahan Admin

Namun, belum sempat menjalani tes, dirinya mendapati hasil tes yang menyatakan dirinya positif Covid-19.

"Ini kan aneh sekali, orang saya belum datang sudah dikirimi hasil? Terus dua-duanya positif lagi," protes wanita itu.

Tampak dua petugas dari Bumame terlihat mencoba mengecek kertas hasil tes tersebut.

"Ini kan merugikan Saya besok mau terbang ke Bali, saya enggak bisa dong. Karena kalian sudah bikin hasil tes palsu. Orang sayanya juga belum datang. Ini parah sekali lho kesalahan kalian." sambungnya.

ilustrasi Tes PCR
ilustrasi Tes PCR (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Penjelasan Bumame

Bumame Farmasi menyampaikan permohonan maaf atas viralnya video seorang wanita yang protes, lantaran mendapati hasil tes positif Covid-19 tanpa sempat melakukan pemeriksaan antigen atau swab PCR.

"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang diakibatkan insiden ini. Hal tersebut memang benar terjadi karena adanya kesalahan pengiriman hasil tes kepada pelanggan yang mempunyai nama yang sama, disebabkan karena kesalahan administrasi dari tim kami di lapangan," tulis keterangan resmi Bumame yang diterima Tribunnews.com, Kamis (3/2/2022).

Menanggapi hal ini, Bumame dengan cepat dan tegas menindaklanjuti masalah ini dengan memperkuat SOP yang diterapkan kepada seluruh tim Bumame untuk memastikan kejadian ini tidak akan terulang lagi.

Baca juga: Covid-19 Terus Bermutasi, Begini Cara Kerja Tes PCR untuk Tetap Bisa Mendeteksi Virus

Sebagai penyedia Tes PCR dan Antigen Swab, Bumame akan terus selalu mengevaluasi dan berinovasi untuk memastikan pelayanan dan keamanan terbaik bagi masyarakat.

"Kami berterima kasih atas pengertiannya dan berharap untuk terus membangun kepercayaan Anda semua kepada kami. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya,semoga kita semua diberikan kesehatan di masa-masa sulit ini," lanjut keterangan tersebut.

Menkes Diminta Tindak Mafia Laboratorium Kesehatan

Ketua Dewan Pakar PAN Drajad Wibowo meminta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, melakukan audit terhadap laboratorium-laboratorium yang menyelenggarakan tes Covid-19.

Terutama laboratorium yang baru bermunculan selama pandemi Covid-19 mewabah di Indonesia.

Hal itu disampaikan Drajad, lantaran dirinya menjadi korban tidak langsung dari mafia laboratorium kesehatan yang sengaja mem-positif-kan orang terkena Covid-19.

Baca juga: Seorang Ibu Protes Hasil PCR dan Antigen Positif Covid-19 Padahal Belum Ikut Tes, Ini Kata Bumame

"Menkes Budi Sadikin bertanggung jawab. Dia harus sigap mengatasinya. Segera lakukan pemeriksaan dan audit total terhadap laboratorium-laboratorium, terutama yang baru. Jangan lihat latar belakang politik mereka," kata Drajad, dalam keterangannya, Jumat (4/2/2022).

Drajad lalu bercerita kronologis dirinya menjadi korban tidak langsung mafia laboratorium kesehatan yang memositifkan orang terkena Covid-19.

Dia mengungkapkan bahwa pada 25 Januari 2022 lalu, salah satu di antara sahabat terdekatnya, memberi tahu hasil tes PCR menunjukkan bahwa dia positif Covid-19.

"Yang bersangkutan tes di salah satu laboratorium kesehatan baru yang bermunculan selama pandemi. Nama lab ini cukup dikenal dan saya tahu nama pemiliknya. Sahabat saya itu tes karena akan opname elektif di sebuah rumah sakit," ujar Drajad, yang juga bagian dari jaringan peneliti Covid-19 di dunia.

Karena sahabatnya itu tergolong disiplin protokol kesehatan, Drajad pun memintanya untuk tes ulang di laboratorium lama dan sudah menjadi langganan Drajad untuk tes seperti kolesterol, asam urat, antigen dan PCR.

"Ternyata hasil tes PCR yang bersangkutan negatif. Alhamdulillah. Tapi efeknya, opname dia gagal. Padahal yang bersangkutan sudah antre beberapa bulan. Seluruh keluarga serumah harus tes, termasuk ibu dan ibu mertuanya yang sudah sepuh," ucapnya.

"Saya juga harus tes PCR dan isolasi, pisah dari cucu dan keluarga. Ternyata saya negatif karena memang sahabat saya itu negatif," lanjutnya.

Drajad mengungkapkan, awalnya dia diam karena berharap skandal tersebut hanya kebetulan saja.

Namun, setelah mendengar ada kejadian serupa, dia merasa wajib bersuara.

"Jika ada indikasi skandal positif ini adalah modus operandi, segera bekukan izin mereka," ujarnya.

"Masyarakat saya mohon berhati-hati memilih lab, dan jangan segan lakukan tes ulang di lab yang memang bisa dipercaya," tandasnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan