Selasa, 26 Agustus 2025

Jalur Tol Trans Sumatera Lampung Disebut Kurang Aman, Pengusaha Otobus Minta Keamanan Dibenahi

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunnews, aksi kejahatan tersebut membuat kaca depan bus lintas jalur Sumatra-Jawa itu pecah.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUN LAMPUNG/TRIBUN LAMPUNG/Deni Saputra
Sejumlah kendaraan melintas di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar di Desa Sabahbalau, Lampung Selatan, Jumat (7/5/2021). Sejak diberlakukan larangan mudik lebaran hari raya Idul Fitri 1442 H , JTTS Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar jalur A dan B terpantau sepi. Sementara itu kendaraan yang melintas di jalan tersebut didominasi kendaraan angkutan barang. TRIBUN LAMPUNG/DENI SAPUTRA 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu unit bus milik PT Naikilah Perusahaan Minang atau NPM, dikabarkan mengalami aksi kejahatan berupa pelemparan tanah bercampur kerikil di Jalan Tol Trans Sumatera Lampung Kilometer 181 pada Rabu (20/4/2022).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunnews, aksi kejahatan tersebut membuat kaca depan bus lintas jalur Sumatra-Jawa itu pecah.

Kabar baiknya, aksi ini tidak memakan korban luka ataupun korban jiwa.

Baca juga: Pengusaha Otobus Senang Syarat Mudik Diperlonggar, Siap Kerahkan Armada Dua Kali Lipat

Adanya kejadian tersebut, Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda (IPOMI) Kurnia Adnan Lesani memberikan tanggapannya.

Menurutnya, sejumlah ruas tol di jalur Trans Sumatera diketahui masih banyak yang kurang aman.

Seringkali ditemukan tindak kejahatan, contohnya seperti begal.

“Ini bisa dipastikan satu kejadian yang disengaja oleh orang berniat tidak baik, kami sangat menyayangkan atas kejadian ini,” ungkap Sani saat dihubungi Tribunnews, Jumat (22/4/2022).

“NPM merupakan salah satu korban, jalan tol wilayah ini masih relatif tidak aman. Banyak praktek begal kepada kendaraan barang selama ini,” sambungnya.

Sani mengharapkan dan mendorong agar aparat dapat melakukan pengamanan lebih untuk wilayah Trans Sumatera, khususnya seperti di Lampung.

Baca juga: Perusahaan Otobus Mengeluh PPKM Diperpanjang, Mengaku Hanya Angkut 2 Penumpang Per Hari

Selain melakukan pengamanan, baiknya stakeholder juga melakukan sosialisasi akan keselamatan di jalan tol, serta memberi konsekuensi hukum terhadap pelaku kejahatan ini.

Kemudian, hal lain yang perlu diperbaiki yakni infrastruktur keamanan, alangkah baiknya dipasang penerangan yang lebih dan CCTV agar petugas dapat memantau.

“Sampai tadi malam kami berkomunikasi ke stakeholder untuk penanganan kejadian ini dan sudah direspon oleh Dirjend Perhubungan Darat juga Kakorlantas,” papar Sani.

“Kami sangat berharap pengelola jalan tol khususnya di wilayah tol Sumatera memasang CCTV di daerah-daerah rawan kejahatan,” pungkasnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan