Minggu, 7 September 2025

Pemerintah Dinilai Perlu Terapkan Paradigma Kolaboratif Merespon Revolusi Keuangan Kripto

Pemerintah perlu menerapkan paradigma kolaboratif dalam merespon revolusi keuangan kripto.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Erik S
Shutterstock
Ilustrasi aset kripto atau cryptocurrency. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pemerintah perlu menerapkan paradigma kolaboratif dalam merespon revolusi keuangan kripto.

Sebab fenomena ini telah menjadi fakta sosial.

Fakta menunjukkan sebagian besar publik di Indonesia sudah berinvestasi di kripto bahkan kripto sudah masuk dalam 5 besar pilihan investasi aset oleh publik.

“Pihak-pihak dalam rantai bisnis yang ada sangat perlu lakukan kerjasama ciptakan iklim kondusif dan aman bagi semua terutama investor (publik),” kata Janu Wijayanto, Analis Senior Pusat Studi Politik dan Kebijakan Strategis Indonesia (Polkasi), di Semarang, Rabu (4/05/2022).

Menurut Janu, meski kondisi ini sebagai fenomena relatif baru namun memiliki lompatan perkembangan yang sangat cepat, maka stake holder pemerintah perlu berparadigma kolaboratif dan lebih ringan tangan dan kaki membantu jika ada yang sedang terkena masalah seperti aset yang delisting misalnya.

Baca juga: Aset Kripto Hari Ini Masuk Zona Merah, Dibayangi Pengumuman Suku Bunga The Fed

“Tentunya dengan melihat rekam jejak dan performa serta partisipasi dalam bisnis oleh aset terkait sebelumnya. Dalam konteks ini saya lihat Vidy cukup perform, ada baiknya stake holder pemerintah lebih kolaboratif dan membantu", analis Polkasi Janu Wijayanto.

Janu mengatakan bahwa Vidy Coin dengan teknologi inovatif dan model bisnisnya yang cemerlang, mampu menunjukkan performa terbaik kategori investasi resiko rendah.

“Itu dilihat lihat dalam 2 tahun terakhir ya. Performa program Vidy fondation Ltd (VidyX atau Vidy Coin) dinilai memenuhi syarat dan masuk menjadi salah satu investasi yang terbaik,” ungkapnya.

Janu Wijayanto, Analis Senior Pusat Studi Politik dan Kebijakan Strategis Indonesia (Polkasi),
Janu Wijayanto, Analis Senior Pusat Studi Politik dan Kebijakan Strategis Indonesia (Polkasi), (istimewa)

Diakui atau tidak fenomena investasi kripto baik di dunia maupun di Indonesia sudah menjadi semacam bagian dari cara hidup baru dari publik.

Terlebih jika cara hidup baru itu tidak kepalang tanggung telah diikuti sebagian besar masyarakat.

“Investasi aset kripto misalnya sudah harus disadari itu menjadi bagian dari cara hidup barunya masyarakat dunia, termasuk di Indonesia sendiri yang telah mengalami revolusi keuangan ini,” jelasnya.

Untuk itu, menurut Janu, pentingnya berparadigma kolaboratif dalam merespon revolusi keuangan.

Otomatis fenomena revolusi keuangan ini sangat butuh adanya respon dan reaksi yang proaktif dari stake holder pemerintah agar lebih terbangun iklim yang sehat dan aman bagi investor.

Baca juga: Meski Sedang Booming, Investor Kawakan Waren Buffet Sama Sekali Tak Tertarik Bisnis Uang Kripto

“Salah satu dari upaya penjaminan iklim sehat dan aman tersebut dapat dilakukan dengan memberi apresiasi kerjasama yang baik terhadap aset-aset kripto yang menunjukkan kredibilitas dan masih punya itikad baik untuk sesuai aturan pemerintah sehingga ia perform. Ini bisa dilihat rekam jejaknya.

“Vidy Fondation Ltd termasuk yang rajin dalam mengupdate info publik jadi saya kira ia masih perform dan semestinya yang perform dibantu,” tandasnya.

foto: Janu Wijayanto..

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan