Dunia Alami Tren Peningkatan Inflasi, Menko Airlangga: Inflasi Indonesia Masih Terkendali
Secara bulanan, pada Mei tercatat inflasi sebesar 0,40 persen (mtm), menurun dibanding bulan April yang mencapai 0,95 persen
Penulis:
Bambang Ismoyo
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pencapaian inflasi Indonesia masih terkendali di tengah tren peningkatan inflasi yang terjadi di berbagai negara.
Realisasi inflasi pada Mei 2022 tercatat sebesar 3,55 persen (year on year/yoy), sedikit meningkat jika dibanding bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 3,47 persen (yoy).
Namun angka tersebut tetap berada dalam rentang sasaran inflasi yang telah ditetapkan sebesar 3±1 persen (yoy).
“Inflasi Indonesia masih terkendali di tengah tren peningkatan inflasi yang masih terjadi di berbagai negara,” ucap Menko Airlangga, Kamis (2/6/2022).
Baca juga: BPS: Tarif Tiket Pesawat hingga Bawang Merah Jadi Penyumbang Utama Inflasi Mei 2022
“Seperti Uni Eropa saat ini inflasinya tercatat sebesar 8,1 persen (yoy) pada Mei 2022. Kemudian India, Korea Selatan dan Inggris yang realisasi inflasinya masing-masing tercatat sebesar 7,79 persen (yoy), 4,8 persen (yoy) dan 9 persen (yoy) pada April 2022. Bahkan inflasi Rusia mencapai 17,83 persen (yoy),” sambungnya.
Secara bulanan, pada Mei tercatat inflasi sebesar 0,40 persen (mtm), menurun dibanding bulan April yang mencapai 0,95 persen (month to month/mtm).
Capaian inflasi Mei dipengaruhi oleh pergerakan dari seluruh komponen.
Inflasi komponen Volatile Food (VF) tercatat sebesar 0,94 persen (mtm) atau 6,05 persen (yoy) terutama disumbang oleh kenaikan harga telur ayam ras dan bawang merah.
Kenaikan harga telur ayam ras saat ini disebabkan oleh tingginya biaya produksi yang berasal dari harga pakan dan masih tingginya permintaan masyarakat.
Airlangga juga mengatakan, hal ini menunjukkan permintaan masyarakat yang tetap kuat pasca momen hari besar keagamaan dan nasional (HBKN) Ramadhan dan Idul Fitri.
Sementara berdasarkan komoditas penyumbangnya, inflasi inti pada Mei dipengaruhi oleh kenaikan harga ikan segar, nasi dengan lauk, dan roti manis.
Baca juga: Di Tengah Ancaman Inflasi, Warga Argentina Beralih ke Kripto
Secara umum, dampak dari kenaikan harga komoditas global terhadap inflasi IHK saat ini masih terbatas.
Namun jika diperhatikan lebih lanjut, transmisi dari kenaikan harga pangan global pada Mei 2022 sudah terlihat pada inflasi Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB).
IHPB Mei tercatat sebesar 0,33 persen (mtm) atau 4,23 persen dengan andil penyumbang terbesar yaitu sektor industri (0,31 persen).
Andil sektor industri antara lain disumbang dari kenaikan komoditas tepung terigu dan mie kering instan, seiring kenaikan harga gandum global.
“Pemerintah akan terus memonitor dan mencermati rambatan dari tekanan eksternal, terutama kenaikan harga komoditas global yang ditransmisikan dalam bentuk kenaikan harga dan inflasi domestik,” pungkas Menko Airlangga.
Setelah Jokowi dan Airlangga, Surya Paloh Bertemu dengan Luhut, Apa yang Dibahas pada Pertemuan Itu? |
![]() |
---|
Bertemu Golkar, Reaksi Ketidakcocokan NasDem Yang Dianggap Remeh Oleh Demokrat dan PKS |
![]() |
---|
Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-345: Uni Eropa Janjikan Latih 15 Ribu Tentara Ukraina |
![]() |
---|
Putin Bandingkan Invasi Rusia ke Ukraina dengan Perang Lawan Nazi Jerman |
![]() |
---|
Burhanuddin Muhtadi: Surya Paloh Ingin Bangun Aliansi dengan Golkar sebagai Partai Sahabat |
![]() |
---|