Senin, 29 September 2025

Peluncuran Aplikasi Manajemen Kunjungan ke Komodo Ditolak Warga, Apa Tanggapan Sandiaga?

atusan pelaku wisata dan warga Labuan Bajo menggelar aksi unjuk rasa saat peluncuran aplikasi INISA, Jumat (29/7/2022) di Labuan Bajo.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Sejumlah kapal merapat di dermaga Loh Buaya di Pulau Rinca, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (10/6/2016) (KOMPAS/RADITYA HELABUMI) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan pelaku wisata dan warga di Labuan Bajo menggelar aksi unjuk rasa saat peluncuran aplikasi INISA di Hotel Loccal Collection, Labuan Bajo Jumat (29/7/2022).

Aplikasi INISA merupakan platform digital sistem Wildlife Komodo yang bertujuan untuk menjadi sarana manajemen kunjungan ke Pulau Komodo.

Para pendemo tersebut menolak keputusan pemerintah menaikkan harga tiket masuk Pulau Komodo menjadi Rp 3,7 juta per pengunjung per tahun mulai 1 Agustus 2022.

Pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan penolakan terhadap kenaikan tarif masuk Taman Nasional Komodo dan Pulau Padar.

Mereka sepanjang hari tadi melakukan aksi tidur di jalan raya, sebagai bentuk penolakan mereka.

Massa meminta pemerintah tidak menaikan harga masuk ke Pulau Komodo karena bisa berdampak pada matinya sektor pariwisata dan perekonomian di sana.

Baca juga: Kemenhub Bahas Alur Pelayaran Labuan Bajo, Wae Kelambu, dan Perlintasan Pulau Komodo

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, kenaikan harga khusus Pulau Komodo dan Pulau Padar bertujuan menjaga konservasi di Pulau Komodo dan sekitarnya sekaligus menjaga kelestarian ekosistem lingkungan.

"Konservasi ini penting demi menjaga populasi komodo di taman nasional komodo," kata Sandiaga saat weekly press briefing.

Baca juga: KLHK: Penataan Sarana dan Prasarana di Pulau Rinca Dibuat Terpusat

Menparekraf memastikan wisatawan tetap bisa melihat komodo di Pulau Rinca yang sudah selesai penataannya.

"Kunjungan wisatawan melihat Komodo bisa dilakukan di Pulau Rinca. Mukanya sama, badannya juga sama, tampangnya sama, besarnya juga sama tapi kalau mau yang di Pulau Komodo Bapak Presiden meminta pengunjung berkontribusi untuk konservasi," tuturnya.

Menurutnya, kenaikan harga Pulau Komodo dan Pulau Padar tidak lantas mematikan geliat ekonomi karena Taman Nasional Komodo memiliki total 142 pulau.

Baca juga: Mulai 1 Agustus 2022, Tarif Pelesiran ke Taman Nasional Komodo Naik Jadi Rp 3,75 Juta

Sandiaga menegaskan ada beragam destinasi yang bisa dikunjungi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara TImur.

"Seperti kawasan Waterfront Kampung Ujung, Plaza Marina, Goa Batu Cermin, ada Pantai Waecicu, Pulau Kelor, dan lain sebagainya," ujarnya.

Mengutip Antara, unjuk rasa berlangsung pagi sejak pukul 9 pagi WITA dan warga menuntut bertemu Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur Zeth Sony Libing.

Aplikasi INISA merupakan platform digital untuk mengatur tata kelola kunjungan serta aktivitas para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Komodo, Pulau Padar, dan kawasan perairan sekitarnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan